Lahan Pertanian di 7 Desa di Sukawangi Bekasi Dilanda Kekeringan Ekstrem, Petani Gagal Panen

Senin 19 Agu 2024, 19:52 WIB
Lahan pertanian padi di Desa Sukaringin, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi mengalami kekeringan. (Poskota/Ihsan Fahmi)

Lahan pertanian padi di Desa Sukaringin, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi mengalami kekeringan. (Poskota/Ihsan Fahmi)

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Lahan pertanian yang tersebar di tujuh Desa di Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi dilanda kekeringan ekstrem. Akibatnya, para petani enggan pergi ke sawah sebab tidak ada air yang mengaliri tanaman padi.

Salah seorang petani dari Desa Sukaringin, Ali mengungkapkan, kondisi kekeringan di lahan pertanian sudah terjadi sejak enam bulan terakhir atau setengah tahun lamanya.

"Kemarau sudah enam bulan disini, nah enam bulan terakhir ini paling parah dan enggak ada tanam tumbuh padi," ucap Ali kepada Poskota, Senin, 19 Agustus 2024.

Ali menyebutkan, terdapat sejumlah faktor sawah kering tak tersentuh air, yakni kemarau panjang dan semua aliran sungai yang mengarah ke sawah macet.

"Agustus 2024 petani semua keadaan sangat miris, karena apa? Perairan di Sukawangi ini, enggak ada sumber airnya," keluh Ali yang menggarap lahan padi seluas 8.000 meter persegi itu.

Selain itu, menurutnya, Kali Piket yang biasa mengaliri sawah kini kering. Kemudian keretakan tanah, air yang mengeruh dan asin mengakibatkan para petani di 7 Desa di Kecamatan Sukawangi kini gagal panen.

"Saya garap 8000 ribu meter persegi, Desa Sukaringin, berhubung kali piket enggak ada air buat bercocok tanam air jadi asin. Pokoknya tanam padi disini semua gagal tanam tumbuh," paparnya.

Jika kondisi normal, Ali mengaku bisa memanen 2 hingga 3 ton dalam tiga kali setahun, tetapi kini semua nihil.

Seharunsya, musim tandur yang dilakukan para petani padi berlangsung pada Agustus dan mendapatkan hasil panen pada November 2024. Namun, Ali harus mengelus dada karena rencana panen gagal.

"Sekarang musim tandur, nah Novembernya panen, berhubung kemarau panjang, jadi gak ada yang bercocok tanam, sekarang petani kini miris sudah," ujarnya.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Berita Terkait
News Update