POSKOTA.CO.ID - Pinjaman online (pinjol) yang resmi dan legal tidak akan memverifikasi pengajuan pinjaman secara mudah.
Pinjol legal pasti akan memberikan sejumlah syarat cukup ketat yang harus dipenuhi calon nasabah sebelum meng-acc pinjaman.
Salah satu syarat yang pasti ada saat melakukan pengajuan adalah nasabah diwajibkan mengisi kontak darurat.
Namun, masih cukup banyak nasabah yang merasa keberatan jika harus mencantumkan nomor darurat.
Pasalnya, dengan adanya kontak darurat dianggap bahwa nantinya Debt Collector (DC) pinjol akan melakukan penagihan secara tidak wajar.
Dalam beberapa kasus, DC pinjol memang akan menghubungi kontak darurat dengan alasan tertentu.
Namun, adanya kontak darurat bukanlah agar DC pinjol bisa memberikan teror kepada kerabat, keluarga, atau teman nasabah yang dicantukan sebagai kontak darurat.
Pasalnya, pinjol legal memiliki aturan dalam cara penagihan dan langsung diawasi oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK).
Oleh karena itu, nasabah tak perlu khawatir dengan adanya kontak darurat jika memang memilik utang di platform pinjol legal.
Lantas, untuk apa kontak darurat di platform pinjol sehingga menjadi syarat wajib yang harus diisi calon nasabah?
Alasan Mengapa Pinjol Membutuhkan Kontak Darurat
1. Verifikasi Identitas dan Keamanan
Kontak darurat digunakan oleh pinjol untuk memverifikasi keabsahan data yang diberikan peminjam.
Dengan menghubungi kontak darurat, pinjol bisa memastikan bahwa informasi yang diberikan oleh peminjam adalah benar dan dapat dipercaya.
2. Menghubungi Saat Peminjam Sulit Dihubungi
Jika peminjam tidak dapat dihubungi atau sengaja mengabaikan panggilan atau pesan dari pihak pinjol (misalnya karena gagal membayar cicilan), perusahaan pinjol bisa menggunakan kontak darurat untuk menemukan cara berkomunikasi dengan peminjam.
Kontak darurat bisa dimintai bantuan untuk menyampaikan pesan kepada peminjam.
3. Mengurangi Risiko Kredit Macet
Kontak darurat merupakan salah satu cara untuk mengurangi risiko kredit macet. Jika peminjam mengalami masalah atau kesulitan membayar,
kontak darurat bisa menjadi pihak yang membantu mengingatkan atau membantu memberikan solusi. Ini dapat membantu perusahaan pinjol dalam memitigasi risiko galbay alias gagal bayar.
4. Menghindari Penyalahgunaan Pinjaman
Dengan memiliki kontak darurat, pinjol bisa mengurangi risiko penipuan atau penyalahgunaan pinjaman.
Jika terjadi penggunaan identitas palsu atau penipuan, kontak darurat dapat membantu pihak pinjol untuk memverifikasi apakah aplikasi pinjaman tersebut sah atau tidak.
5. Menciptakan Tekanan Sosial untuk Membayar
Beberapa perusahaan pinjol menggunakan kontak darurat sebagai cara untuk memberikan tekanan sosial kepada peminjam agar lebih bertanggung jawab dalam membayar pinjaman.
Jika peminjam lalai, mereka mungkin merasa malu jika kontak darurat dihubungi mengenai masalah pembayaran mereka.
6. Membantu dalam Keadaan Darurat
Kontak darurat bisa digunakan apabila peminjam mengalami kondisi darurat (misalnya, sakit, kecelakaan, atau hal lainnya) dan tidak bisa mengurus pembayaran pinjaman sendiri.
Dalam situasi ini, kontak darurat dapat dihubungi untuk membantu mengambil tindakan yang diperlukan.
Namun, penggunaan kontak darurat oleh pinjol harus tetap sesuai dengan aturan hukum dan menjaga privasi.
Perusahaan pinjol legal yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia diharuskan mematuhi peraturan yang melarang penyalahgunaan kontak darurat untuk tindakan yang merugikan atau mengintimidasi.
DISCLAIMER: Artikel ini tidak mengajak atau menyarankan pembaca untuk melakukan pinjaman online. Selalu pertimbangkan dengan bijak jika ingin melakukan pinjol dan pastikan kreditur yang dituju sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bukan pinjol ilegal.(*)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.