Sistem pembayaran pinjaman biasanya memperlakukan hutang yang belum dibayar penuh sebagai tunggakan. Artinya, meskipun sebagian sudah dibayar, pihak pemberi pinjaman akan tetap menganggap tagihan belum lunas, dan bunga serta denda akan terus bertambah.
Restrukturisasi atau opsi pembayaran minimal biasanya lebih dianjurkan jika dana yang tersedia memang terbatas. Namun, langkah ini juga akan menambah beban bunga, sehingga hutang pokok tetap harus menjadi prioritas utama.
Selain itu, sangat tidak dianjurkan untuk membayar hutang pinjol dengan mengambil pinjaman lain, karena ini hanya akan menciptakan "gali lubang tutup lubang."
Kondisi ini malah memperburuk situasi finansial dengan utang yang semakin bertambah dan bunga yang semakin besar, sehingga beban finansial semakin berat.
Oleh karena itu, gunakan dana yang benar-benar tersedia dan tidak bergantung pada jasa atau layanan aplikasi pinjol baru. Sebagai solusi, lebih baik fokus mengumpulkan uang untuk melunasi pokok utang terlebih dahulu.
Misalnya, jika utang pokok sebesar Rp1 juta dan total utang dengan bunga serta denda menjadi Rp2 juta, upayakan untuk mengumpulkan dana sebesar Rp1 juta. Setelah dana terkumpul, lakukan negosiasi untuk bunga dan denda.
Banyak pemberi pinjaman yang bersedia memberikan diskon atau pemotongan pada bunga dan denda jika nasabah menunjukkan niat baik untuk melunasi pokok hutang.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.