Pilkada Jakarta: Sebut Bawaslu Tak Maksimal Awasi Dana Kampanye, Adi Prayitno Sarankan Ini 

Selasa 01 Okt 2024, 15:14 WIB
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.(Foto: Rizal Siregar)

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.(Foto: Rizal Siregar)

POSKOTA.CO.ID - Pengamat politik Adi Prayitno menyebut perlu ada pengawasan ketat soal dana kampanye milik pasangan calon (paslon) yang bertarung di Pilkada Jakarta 2024.

Bahkan jika diperlukan, pengawasan dilakukan di luar dari pengawasan yang sudah dilakukan oleh badan pengawas pemilu (Bawaslu).

"Perlu ada pengawasan di luar Bawaslu," kata Adi melalui pesan singkat, Selasa, 1 Oktober 2024.

Menurut Adi, sejauh ini tidak ada pengawasan ketat soal sumber dana kampanye milik masing-masing paslon tersebut. Bawaslu, kata dia, tidak maksimal dalam mengawasi soal dana kampanye tiap paslon.

"Hanya mengandalkan bawaslu. Tapi dalam praktiknya tak maksimal. Bahkan agak janggal. Kadang ada partai atau calon yang kelihatan jor-joran kampanye, tapi dana kampanye yang dilaporkan sedikit misalnya. Di situ repotnya," tukas Adi.

Adi mengatakan laporan dana kampanye sudah jelas regulasinya. Apa yang dilaporkan juga hanya sebatas dana awal, belum dana keseluruhan.

"Dan problemnya tak ada aturan batas maksimal soal penggunaan dana kampanye. Laporan dana awal kampanye itu menggambarkan masing-masing paslon masih sebatas awalan dalam kampanye," tukasnya.

Sebelumnya, tiga pasangan calon (paslon) peserta di Pilkada Jakarta 2024 telah menyerahkan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

Komisioner KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya mengatakan penyerahan LADK ketiga paslon dilakukan pada Selasa 24 September 2024 kemarin.

Paslon nomor urut 02, Dhama Pongrekun-Kun Wardana Abyoto menjadi paslon pertama yang memyerahkan LADK ke KPU DKI Jakarta sekitar pukul 15.10 WIB.

"Kemudian paslon Ridwan Kamil-Suswono di pukul 17.30 WIB, dan Pramono Anung-Rano Karno pada pukul 23.45 WIB pada hari yang sama," tuturnya.

Berdasarkan LADK, paslon nomor urut 01 Ridwan Kamil-Suswono diusung oleh koalisi gemuk bernama KIM plus mempunyai dana kampanye terbanyak hingga mencapai Rp 1 miliar.

Dana tersebut bersumber dari kedua paslon sebesar Rp400 juta dan sumbangan dari parpol pengusung yang mencapai Rp600 juta.

Kemudian disusul paslon nomor urut 03 Pramono Anung-Rano Karno yang diusung PDIP dan Hanura mempunyai dana LADK sebesar Rp100 juta.

Lalu paslon nomor urut 02 dari jalur independen yaitu Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto yang mempunyai dana LADK sebesar Rp5 juta. 

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita menarik setiap hari. 

Berita Terkait
News Update