Begini perbedaan proses pinjaman online di pinjol legal maupun ilegal. (Pexels)

EKONOMI

Perbedaan Proses Lakukan Pinjaman di Pinjol Legal dan Ilegal, Pahami di Sini Sebelum Terjebak

Selasa 01 Okt 2024, 07:44 WIB

POSKOTA, CO.ID- Terdapat beberapa perbedaan proses saat anda ingin melakukan pinjaman di pinjaman online (pinjol) legal maupun ilegal. Saatnya pahami lebih lengkapnya di sini sebelum terlambat, dan jangan sampai terjebak.

Saat ini, kebutuhan akan dana cepat semakin meningkat, membuat layanan pinjaman online (pinjol) menjadi pilihan banyak orang.

Namun, tidak semua pinjol memiliki izin resmi dan terpercaya. Ada perbedaan besar antara pinjol legal dan pinjol ilegal, terutama dalam proses pengajuan dan keamanan pengguna.

Memahami perbedaan ini sangat penting agar anda tidak terjebak dalam masalah besar, seperti bunga tinggi, penagihan kasar, hingga ancaman penyalahgunaan data.

Beberapa Perbedaannya

1. Izin Operasional dari OJK

- Pinjol Legal: Pinjol yang legal memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini menunjukkan bahwa platform tersebut telah memenuhi syarat-syarat hukum yang ketat dan diatur oleh regulasi pemerintah.

- Pinjol Ilegal: Sebaliknya, pinjol ilegal tidak memiliki izin dari OJK. Mereka beroperasi secara liar dan tidak tunduk pada regulasi resmi, sehingga sering kali mengabaikan hak-hak konsumen.

Pinjol ilegal juga cenderung menyembunyikan identitas perusahaan mereka, sehingga sulit untuk dilacak jika terjadi masalah.

2. Suku Bunga dan Biaya

- Pinjol Legal: Salah satu ciri utama pinjol legal adalah suku bunga dan biaya yang transparan. Platform ini biasanya memberikan informasi jelas mengenai besaran bunga, biaya administrasi. 

Serta total pengembalian yang harus dibayarkan oleh peminjam. Suku bunga pinjol legal juga dibatasi oleh OJK, sehingga tidak melebihi batas yang wajar.

- Pinjol Ilegal: Pinjol ilegal sering kali menetapkan suku bunga yang sangat tinggi dan tidak transparan. Mereka dapat mengenakan biaya tersembunyi tanpa penjelasan yang jelas kepada konsumen.

3. Proses Verifikasi dan Persyaratan

- Pinjol Legal: Pinjol legal biasanya memiliki proses verifikasi yang lebih ketat, termasuk verifikasi data pribadi, KTP, dan NPWP.

Selain itu, mereka juga memastikan bahwa calon peminjam memiliki kemampuan finansial untuk membayar kembali pinjaman, sehingga risiko gagal bayar dapat diminimalkan.

- Pinjol Ilegal: Di sisi lain, pinjol ilegal sering kali tidak mempedulikan proses verifikasi yang ketat. Mereka menawarkan pinjaman dengan syarat yang sangat mudah dan cepat, sering kali hanya memerlukan foto KTP tanpa pengecekan lebih lanjut.

Proses yang terlalu cepat ini terlihat menguntungkan, namun berisiko tinggi karena tidak adanya perlindungan terhadap peminjam.

4. Penagihan Utang

- Pinjol Legal: Pinjol legal menggunakan metode penagihan yang sesuai dengan aturan hukum. Jika terjadi keterlambatan pembayaran, mereka akan menghubungi peminjam dengan cara yang sopan dan sesuai prosedur.

Serta memberikan kesempatan untuk melakukan restrukturisasi utang jika diperlukan. OJK juga mengawasi tindakan penagihan dari pinjol legal agar tidak merugikan konsumen.

- Pinjol Ilegal: Sementara itu, pinjol ilegal sering kali menggunakan cara-cara kasar dan tidak etis dalam menagih utang. Mereka bisa saja mengancam, meneror, atau bahkan menyebarkan data pribadi peminjam ke publik sebagai bentuk intimidasi. 

5. Keamanan Data Pribadi

- Pinjol Legal: Pinjol legal wajib mematuhi regulasi perlindungan data pribadi yang ketat. Mereka bertanggung jawab atas keamanan informasi pribadi peminjam.

Bahkan tidak akan menyalahgunakan data yang diberikan. Semua transaksi dan data akan diproses secara terenkripsi untuk menjaga privasi pengguna.

Pinjol Ilegal: Sebaliknya, pinjol ilegal cenderung menyalahgunakan data pribadi. Mereka sering kali meminta akses berlebihan ke ponsel peminjam, termasuk kontak, galeri foto, dan data pribadi lainnya.

Kemudian bisa digunakan untuk memeras atau mengancam peminjam. Ini adalah salah satu ancaman terbesar dari menggunakan pinjol ilegal.

6. Konsekuensi Hukum

- Pinjol Legal: Pinjol legal beroperasi di bawah regulasi yang jelas dan memberikan perlindungan hukum bagi peminjam. Jika terjadi masalah, konsumen bisa mengajukan pengaduan ke OJK atau lembaga hukum terkait.

- Pinjol Ilegal: Pinjol ilegal tidak memiliki landasan hukum yang jelas. Jika anda mengalami masalah dengan pinjol ilegal, proses untuk menyelesaikannya secara hukum jauh lebih sulit.

Selain itu, berurusan dengan pinjol ilegal juga berisiko terkena dampak negatif secara hukum, terutama terkait pelanggaran privasi atau penyalahgunaan data.

Pahami perbedaan antara pinjol legal dan ilegal sebelum anda memutuskan untuk meminjam uang. Meskipun pinjol ilegal mungkin menawarkan proses yang lebih cepat dan mudah, risikonya sangat besar.

Mulai dari suku bunga yang tidak masuk akal, intimidasi dalam penagihan, hingga penyalahgunaan data pribadi, semua ini dapat menyebabkan masalah yang serius.

Sebaliknya, pinjol legal memberikan perlindungan yang lebih baik bagi konsumen karena diatur oleh OJK dan memiliki prosedur yang jelas dan transparan.

Pastikan anda selalu memeriksa izin operasional pinjol di situs resmi OJK untuk menghindari jebakan pinjol ilegal.

Selain itu, kamu juga bisa dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News. Kemudian, jangan lupa ikuti channel WhatsApp Poskota agar tidak ketinggalan update berita terbaru di setiap harinya.

Diantaranya adalah mengenai berita kriminal, nasional, tekno, lifestyle, dan hiburan. Banyak informasi terbaru, terupdate, terhangat, dan terpercaya di channel Poskota.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak kamu melakukan pinjol, terlebih jika sudah legal dan terdaftar di OJK. Namun, apabila mengalami masalah pada pinjol, segera selesaikan dengan baik. Semoga dengan ini bisa membantu mengatasi masalahmu dan menjaga stabilitas keuanganmu.

Tags:
Pinjaman Online (Pinjol)pinjol legalpinjol ilegalproses pinjolOtoritas Jasa Keuangan (OJK)perbedaan proses pinjol

Putri Aisyah Fanaha

Reporter

Putri Aisyah Fanaha

Editor