Obrolan Warteg: Jangan Asal Tebar Janji. (Poskota/ Yudhi Himawan)

Sental-Sentil

Obrolan Warteg: Jangan Asal Tebar Janji

Jumat 27 Sep 2024, 07:03 WIB

Kampanye pilkada sudah berjalan tiga hari ini, janji politik pun ditebar oleh pasangan calon untuk meraih dukungan agar terpilih menjadi kepala daerah, baik sebagai gubernur, bupati mupun wali kota.

“Kenapa ya, dalam kampanye selalu ada janji yang disampaikan,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.

“Dapat dikatakan janji kampanye adalah alat pemikat, tanpa pemikat, orang lain tidak akan terpikat,” kata Yudi.

“Tetapi kalau alat pemikatnya tidak bagus, orang tidak bakalan tertarik. Karenanya alat pemikatnya harus berkualitas. Ibarat kampanye sebuah produk, yang utama produknya harus benar-benar berkualitas,” kata Heri.

“Bukan hanya berkualitas, tetapi produk tersebut disukai dan dibutuhkan oleh banyak orang. Boleh jadi produknya bagus, tetapi orang tidak butuh, nggak bakalan laku di pasaran,” ujar Yudi.

“Oke saya sependapat. Kembali ke soal janji kampanye, menurut kamu gimana Bro?,” tanya Heri kepada mas Bro.

“Kalau menurut saya, kampanye tanpa janji akan terasa hampa, tetapi kampanye pilkada yang hanya mengumbar janji tanpa realisasi, juga tiada guna,” jawab mas Bro.

“Coba lebih rinci lagi, mengapa bisa begitu?,” tanya Heri lagi.

“Loh kalau kampanye nggak pakai janji terus apa yang mau ditawarkan ke publik, jika kelak terpilih sebagai kepala daerah. Itulah sebabnya paslon kepala daerah harus punya visi dan misi,” kata mas Bro.

“Iya juga. Lagi pula, janji itu ditawarkan karena muncul pertanyaan dari masyarakat, apa yang hendak kau berikan kepada kami, jika kelak terpilih menjadi kepala daerah,” tambah Heri.

“Karena itu kembali kepada produk yang ditawarkan seperti apa. Sesuai kebutuhan kita nggak, kalau kita nggak butuh buat apa kita beli,” urai Yudi.

“Itulah sebabnya janji yang ditebar jangan yang muluk-muluk, jangan mengawang-awang. Jangan setinggi langit, kalau gagal jatuhnya akan terasa lebih sakit,” jelas mas Bro.

“Berarti tebar janji yang logis dan realistis ya. Jangan asal tebar janji. Jangan mengada-ada agar orang lain menjadi terpesona, tetapi tiada fakta, hasilnya fata morgana,” kata Heri.

“Lebih baik sedikit janji tetapi terpenuhi, ketimbang banyak janji, namun tak satu pun ditepati,” urai Yudi.

“Kalau saya sih maunya, paslon kepala daerah banyak janji, tetapi semuanya dipenuhi. Seperti mengentaskan kemiskinan, mengatasi kesenjangan, mengatasi pengangguran, mengatasi masalah lingkungan, pendidikan, kesehatan dan masalah-masalah lainnya yang membebani masyarakat,” kata mas Bro.

“Setuju..,” kata kedua sohibnya. (Joko Lestari).

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari. 

Tags:
kapanyePilkadaJanji PolitikPasangan calonkepala daerah

Administrator

Reporter

Ade Mamad

Editor