BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Petani asal Desa Sukaringin, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Muhamad Ali mengeluh lahan pertanian di wilayahnya kini terdampak kekeringan ekstrem. Sawahnya pun gagal panen.
Ali mengungkapkan, saat ini kondisi tanah garapan di lahan pertanian 8.000 meter persegi tersebut kering kerontang dan mengalami keretakan.
"Kalau posisi dari tanah karena gak ada pasokan air yang masuk, itu sampai ada yang retak-retak tanahnya selebar 3, 5 hingga 10 sentimeter. Ini sudah parah," kata Ali, saat dihubungi Poskota.co.id, Rabu, 4 September 2024.
Para petani pun pasrah. Hingga bulan September 2024, mereka jarang ke ladang akibat kekeringan. Petani juga khawatir karena ada risiko tinggi jika tetap menanam padi saat ini.
"Sebagian petani di sini kemarin sempat melakukan tanam, tetapi baru umur 7 hari, sudah gak bisa bertahan tanamannya," keluhnya.
Ali pun mengungkap penyebab gagal panen selain faktor kemarau ekstrem. Di antaranya tanggul air rusak dan kondisi aliran air kali yang keruh dan asin.
"Airnya asin jadi gak bisa masuk air tanaman padinya, lalu enggak ada pasokan air dari kali Cikarang, tamat dah riwayat para petani," paparnya.
Ali menyebut, sudah 9 bulan petani di Kabupaten Bekasi gagal panen. Seharusnya dalam setahun, para petani bisa terima hasil 3 kali per 3 bulan. Setiap panen, Ali dapat menghasilkan 4 ton padi. Tetapi kondisi kali ini membuat Ali mengelus dada.
"Kondisinya enggak ada hujan, pasokan airnya juga gak ada, ya petani hanya pasrah mau gimana lagi, hanya ngelus dada aja," imbuhnya.
Informasi dari kelompok tani, pemerintah Kabupaten Bekasi telah memberikan bantuan sumur pompa, namun bantuan tersebut belum merata dan belum sampai ke wilayahnya.
"Untuk kelompok tani per desa sudah ada arahan dari dinas, program bantuan sumur pompa, ada beberapa desa sudah (dibantu) seperti di Kecamatan Muaragembong, Sukawangi. Walupun sudah dibangun sumur pompa, tapi aliran sungai di cikarang kering, ya artinya percuma dibangun," pungkasnya. (Ihsan Fahmi)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.