Salah seorang pedagang sembako di Pasar Rangkasbitung Lebak saat melayani konsumen. (Poskota/Samsul Fatoni)

EKONOMI

Harga Bumbu Masak dan Cabai di Pasar Rangkasbitung Lebak Dikeluhkan Pembeli

Rabu 07 Agu 2024, 08:29 WIB

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Harga sejumlah bumbu masak dan cabai di Pasar Rangkasbitung, Lebak, saat ini jadi keluhan warga, lantaran harganya masih tinggi sejak sebulan ke belakang. 

Seperti harga merica atau lada putih yang dijual seharga Rp200.000 per kilogram yang biasanya hanya Rp 100.000 per kilogram, dan untuk harga cabai orange sebesar Rp85.000-Rp90.000 per kilogram.

Salah seorang pedagang bumbu masak di Pasar Rangkasbitung, Lebak, Mety Gustiani mengungkapkan, sudah sebulan terakhir ini hampir semua jenis bumbu masak harganya masih bertahan tinggi. Terutama merica atau lada putih dan cabai orange.

"Harga bumbu masak rata-rata naik. Contohnya kapulaga, bunga lawang itu masih tinggi. Apalagi merica, sebulan ini harganya masih berkisar Rp200.000 per kilogram," ungkapnya, Rabu, 7 Agustus 2024. 

"Sementara untuk harga cabai dua pekan ini seperti cabai orange masih di atas Rp90.000 per kilogram," sambung Mety.

Mety mengaku, harga yang ia tawarkan kepada para pembeli sendiri merupakan harga yang ia dapat dari pengepul tempat ia mendapatkan stok pangan. 

Ia juga mengatakan, bahwa kenaikan harga bumbu masak dan cabai tersebut dipicu oleh adanya cuaca buruk di sentra produksi komoditas pangan.

"Kalau denger-denger sih karena cuaca ekstrim, terus pasokannya juga kurang dari pemasok. Saya belanja sendiri ke Tanah tinggi, pengepul juga. Jadi emang dari sananya harganya sudah tinggi," katanya.

Diakuinya lagi, akibat naiknya sejumlah komoditas sembako tersebut, Meti mengaku bahwa dirinya harus mengalami penurunan omzet hingga 50 persen.

"Iya dampak harga yang masih tinggi, omzet penjualan pun menurun hingga 50 persen, karena daya beli masyarakat berkurang," ujarnya.

Dengan harga yang saat ini masih tinggi, Mety pun mengaku, kerap mendapatkan komplain dari para konsumen. Namun lanjut Mety, harus bagaimana karena harga dari pemasoknya juga sudah tinggi.

"Saya mau gak mau harus naikan harga juga, karena dari pemasoknya juga sudah mahal. Kalau kita tetap menjual dengan harga normal, ya rugi," tuturnya.

"Tak hanya komplain, namun para konsumen juga saat ini cenderung mengurangi belanjaannya pada bahan-bahan yang mengalami kenaikan harga," sambung Mety lagi.

Sementara, salah seorang pembeli di Pasar Rangkasbitung, Yuni mengeluh atas kondisi harga sembako yang saat ini masih mahal, terutama pada komoditas bumbu masak.

"Kami harap pemerintah segera turun tangan, soalnya kenaikan harga ini sudah berlangsung lama. Tentunya ini sangat memberatkan bagi warga, kewalahan untuk memenuhi kebutuhan sembako," keluhnya.

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.

Tags:
Pasar Rangkasbitunghargabumbu masakCabai

Samsul Fathony

Reporter

Firman Wijaksana

Editor