Ternyata cuaca panas bisa tingkatkan risiko penyakit hingga masalah kesehatan. (Foto: Freepik)

Kesehatan

Penelitian Catat Cuaca Panas Bisa Picu Risiko Penyakit, Salah Satunya Serangan Jantung!

Kamis 25 Jul 2024, 20:00 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Cuaca panas akan lebih terasa saat ini, seiring masih berlangsungnya pancaroba. Dan hal ini akan meningkatkan beberapa risiko penyakit yang harus diwaspadai.

Penelitian yang dipublish JAMA Network menunjukkan bahwa cuaca panas dapat meningkatkan risiko kematian pada semua jenis penyakit.

Secara khusus, dokter dan data penelitian menunjukkan adanya risiko kesehatan tertentu yang meningkat seiring cuaca panas, termasuk serangan migrain, serangan jantung, dan stroke.

Penelitian lain pada 2022 terhadap lebih dari 219 juta orang dewasa AS berusia 20 tahun ke atas menunjukkan adanya hubungan antara cuaca panas ekstrem dan kematian.

Risiko paling signifikan terjadi pada lanjut usia. Pakar kesehatan mengatakan sangat penting bagi setiap orang untuk memahami risiko kesehatan yang bisa timbul akibat cuaca panas ekstrem.

Melansir Healthline, Jo Anna Leuck, MD, dekan bidang pendidikan di Burnett School of Medicine di Texas Christian University mengatakan, banyak yang mengisi musim panas dengan aktivitas luar ruangan.

“Namun cuaca panas dapat berdampak pada kesehatan dan membuat Anda sakit parah, terutama jika Anda tidak memerhatikan tanda-tanda dari tubuh Anda atau berada pada usia yang ekstrem,” katanya.

“Ada cara mudah untuk mencegah dampak ini, jadi penting untuk memahami bahaya panas dan cara menghindarinya,” tambahnya.

6 Resiko Kesehatan yang Meningkat Saat Cuaca Panas

Christopher F. Freer, DO, wakil presiden senior Pengobatan Darurat dan Rumah Sakit di RWJBarnabas Health di New Jersey, menjelaskan populasi tertentu berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan saat cuaca panas.

Populasi ini meliputi:

Selain mengetahui orang yang berisiko tinggi yan dapat mengalami masalah kesehatan, berikut ini enam risiko kesehatan paling umum yang dapat meningkat saat cuaca panas.

1. Serangan Migrain

Data menunjukkan bahwa serangan migrain mempengaruhi 12 hingga 15% populasi umum. Dampaknya bisa melemahkan.

“Migrain bukanlah 'sakit kepala yang parah',” kata Dr. Joshua Feinstein, MD, seorang dokter pengobatan darurat di Memorial Hermann.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa cuaca panas dapat meningkatkan risiko serangan migrain. Salah satu datanya didapatkan dari penelitian observasional American Headache Society.

“Panas menambah efek peradangan yang dapat memperpanjang migrain,” Selain itu, orang mungkin mengalami dehidrasi, sehingga menurunkan kemampuan untuk melawan migrain,” ujar Feinstein

2. Serangan Jantung

Penelitian yang diterbitkan di Circulation pada 2023 menunjukkan bahwa kematian akibat penyakit kardiovaskular yang disebabkan cuaca panas diperkirakan akan meningkat sebesar 162% pada pertengahan abad ini (2036-2065).

“Saat terkena panas, terutama suhu yang lebih tinggi dari suhu tubuh kita, jantung harus bekerja lebih keras dan berdetak lebih cepat,” kata Leuck.

“Karena jantung perlu mengedarkan darah ke kulit untuk memungkinkan terjadinya keringat dan mekanisme lain yang digunakan tubuh untuk melindungi dari panas,” tambahnya.

3. Stroke

Sebuah penelitian pada 2020 menunjukkan bahwa kondisi cuaca, termasuk suhu tinggi, menjadi faktor risiko stroke yang baru.

Leuck menunjukkan alasan yang sama dengan risiko serangan jantung sebagai alasan utama peningkatan keparahan stroke.

“Panas yang ekstrim menimbulkan stres pada tubuh, terutama pada lansia, dan hal ini dapat menyebabkan peningkatan kejadian stroke, terutama pada mereka yang memiliki faktor risiko lain seperti tekanan darah tinggi,” kata Leuck.

4. Heat Stroke

“Panas meningkatkan risiko stroke baik karena menyebabkan stroke ‘biasa’ karena dehidrasi, namun juga menyebabkan Heat Stroke karena peningkatan suhu tubuh,” jelas Feinstein.

Seperti halnya stroke, Freer mengatakan bahwa heat stroke adalah keadaan darurat medis. “Tanda-tanda sengatan panas adalah kebingungan, perubahan perilaku, perubahan cara bicara, dan bahkan kejang,” ujarnya.

“Gejala seperti sakit kepala, pusing, dan mual menandakan perlunya pendinginan dan rehidrasi dengan cairan dan elektrolit. Carilah tempat berteduh, istirahat, dan berikan kompres dingin,” tandasnya.

Freer juga merekomendasikan untuk menghindari kafein dan alkohol, yang dapat memperburuk dehidrasi.

5. Memburuknya Penyakit Ginjal

“Ginjal membantu tubuh mengatur cairan, dan cuaca panas berlebihan, yang menyebabkan keringat berlebih serta penyebab stres lainnya pada tubuh, masalah ginjal bisa bertambah buruk,” kata Leuck.

“Selain itu, ginjal membutuhkan cairan untuk berfungsi, dan risiko dehidrasi lebih tinggi saat cuaca panas,” jelas Feinstein.

6. Tekanan Darah Tinggi atau Rendah

Cuaca panas juga ternyata dapat menyebabkan tekanan darah menjadi terlalu rendah atau terlalu tinggi. “Cuaca panas dapat memicu tekanan darah rendah karena beberapa alasan,” kata Freer.

“Saat Anda berkeringat banyak, tubuh Anda kehilangan cairan dan volume darah. Penurunan volume ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah,” tambanya.

Freer menambahkan bahwa tekanan dehidrasi pada ginjal juga dapat menurunkan tekanan darah, terutama pada orang yang mengalami dehidrasi.

Di sisi lain, beberapa orang mungkin mengalami peningkatan tekanan darah. Ini karena tubuh harus bekerja lebih keras untuk mengedarkan darah agar tetap dingin.

“Dan memungkinkan terjadinya keringat dan penguapan yang diperlukan agar suhu tubuh tidak meningkat, seperti yang dapat terjadi pada serangan panas,” tandasnya.

Tags:
Cuaca panasrisiko kesehatanrisiko penyakitMasalah Kesehatan

Fia Afifah Rahmah

Reporter

Fia Afifah Rahmah

Editor