JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Batuk adalah salah satu gejala yang sering kita alami dan bisa menandakan berbagai kondisi kesehatan. Meskipun sering dianggap sepele, memahami jenis dan penyebab batuk sangat penting untuk penanganan yang efektif.
Batuk merupakan refleks alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari iritasi atau benda asing. Namun, tidak semua batuk memiliki penyebab yang sama atau memerlukan penanganan yang serupa.
Kebanyakan kasus batuk akan mereda atau menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam waktu 2 minggu. Sebab, setiap jenis batuk memerlukan pendekatan yang berbeda untuk meredakannya secara efektif.
Dalam artikel Poskota kali ini, kita akan mengeksplorasi beberapa penyebab batuk dan metode penanganannya menurut panduan dari para ahli kesehatan yang dilansir dari laman Healthline.
4 Faktor Penyebab Batuk
1. Virus
Penyebab batuk yang paling umum adalah infeksi saluran pernapasan, seperti pilek atau flu. Batuk juga terkait dengan penyakit coronavirus 2019 (COVID-19). Batuk kronis merupakan salah satu gejala khas dari COVID-19 jangka panjang (long COVID).
Infeksi saluran pernapasan umumnya disebabkan oleh virus dan dapat berlangsung selama 1 hingga 2 minggu. Obat antivirus, seperti yang digunakan untuk flu, paling efektif jika dikonsumsi dalam waktu 2 hari setelah gejala mulai muncul.
2. Merokok
Merokok adalah salah satu penyebab umum gejala batuk. Batuk yang disebabkan oleh merokok hampir selalu merupakan batuk kronis dengan suara khas yang sering disebut sebagai batuk perokok.
3. Asma
Salah satu penyebab batuk yang umum pada anak-anak adalah asma. Batuk asma biasanya disertai dengan bunyi wheezing, sehingga mudah dikenali. Eksaserbasi asma harus diobati dengan penggunaan obat-obatan untuk membuka saluran napas (diberikan melalui inhaler atau nebulizer). Anak-anak dengan asma mungkin dapat mengatasi kondisi ini seiring bertambahnya usia.
4. Obat-obatan
Beberapa obat dapat menyebabkan batuk, meskipun ini merupakan efek samping yang jarang terjadi. Inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE) dapat menyebabkan batuk dan sering digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi serta kondisi jantung.
Dua ACE inhibitor yang lebih umum adalah enalapril (Vasotec) dan lisinopril (Zestril). Batuk Anda akan berhenti ketika Anda menghentikan penggunaan obat tersebut.
Batuk dapat diobati dengan berbagai cara, tergantung pada penyebabnya. Biasanya, orang dewasa yang sehat dapat mengatasi batuk mereka dengan pengobatan rumahan dan perawatan mandiri.
2 Cara Mengatasi Batuk
1. Pengobatan Rumahan
Batuk yang disebabkan oleh virus tidak dapat diobati dengan antibiotik. Anda dapat meredakannya dengan cara-cara berikut:
- Tetap terhidrasi dengan banyak minum air.
- Tinggikan kepala Anda dengan bantal tambahan saat tidur.
- Gunakan permen pelega tenggorokan untuk meredakan tenggorokan.
- Berkumurlah dengan air garam hangat secara teratur untuk menghilangkan lendir dan menenangkan tenggorokan.
- Hindari iritan, termasuk asap dan debu.
- Tambahkan madu atau jahe ke dalam teh hangat untuk meredakan batuk dan membersihkan saluran pernapasan Anda.
- Gunakan semprotan dekongestan untuk membuka hidung dan mempermudah pernapasan.
2. Perawatan Medis
Biasanya, perawatan medis melibatkan dokter yang akan memeriksa tenggorokan Anda, mendengarkan batuk Anda, dan menanyakan gejala lainnya.
Jika batuk Anda kemungkinan disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik oral. Mereka juga mungkin meresepkan obat batuk yang mengandung kodein atau sirup ekspektoran.
Jika batuk Anda tidak kunjung membaik setelah beberapa minggu, sebaiknya hubungi dokter atau tenaga medis profesional, karena hal ini bisa menandakan adanya masalah kesehatan yang lebih serius.