DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Penjualan hewan kurban pada momentum Idul Adha tahun ini disebut menurun secara signifikan. Dibandingkan tahun lalu, penurunan ini bahkan mencapai 20%.
Pengusaha di Depok, Didik Priyanto mengatakan, tahun ini pengiriman sapi kurban menurun sampai 20%.
Tahun lalu ada 1.400 ekor yang dikirim, sementara 2024 ini hanya 1.100 ekor sapi. "Dan yang sudah terkirim baru mencapai 900 ekor sapi," ujar Didik kepada Poskota di Depok, Sabtu (15/6/2024).
Wakil Direktur CV Puput Bersaudara itu mengungkapkan, ada beberapa faktor mengapa penjualan menurun. Menurut dia, salah satunya karena keadaan ekonomi masyarakat yang menurun.
"Sekaligus berbarengan juga dengan anak pendaftaran sekolah baru juga libur panjang," katanya.
Didik juga menjelaskan, sapi yang paling banyak dicari untuk Idul Kurban kebanyakan adalah sapi lokal yang berasal dari Bali, Lampung, Madura, Jawa Timur, NTB, NTT.
Adapun wilayah pengantaran meliputi pulau Jawa, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Bandung Raya, Garut, Tasik, Magelang, Malang, Surabaya.
Sapi dengan berat 350 Kg dibanderol dengan harga Rp18 juta. Sedangkan sapi dengan berat 1 ton harganya adalah Rp85 juta.
Sapi yang dikirim ke pembeli telah dirawat dan dikelola sedemikian rupa agar tetap dalam kondisi sehat.
Ada beberapa syarat hewan kurban dalam Islam. Salah satunya sehat dan tidak ada cacat. Terdapat cacat-cacat tertentu yang menjadikan hewan tidak sah dijadikan kurban.
Pertama, mata yang buta sebelah atau buta pada kedua matanya. Kedua, hewan yang sakit dan terlihat jelas sakitnya.
Kakinya pincang. Ketiga, tubuh yang kurus, karena hewan kurban harus yang banyak dagingnya.
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Al Barra bin Azib RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Terdapat 4 jenis hewan yang tidak sah dijadikan hewan kurban, yakni yang (matanya) jelas-jelas buta, yang (fisiknya) jelas-jelas dalam keadaan sakit, yang (kakinya) jelas-jelas pincang, dan yang (badannya) kurus dan tak berdaging." (HR. Tirmidzi dan Abu Daud)
(Angga)