JANGAN terlena karena pujian, jangan terpesona karena sanjungan, jangan pula berpuas diri karena prestasi. Boleh jadi pujian dan sanjungan sebatas untuk menyenangkan hati sahabatnya, rekannya atau mitra kerja. Mungkin juga prestasi hanya terjadi saat ini, ke depan, kita tidak tahu apa yang bakal terjadi.
Karenanya jangan cepat berpuas diri. Sekalipun apa yang telah kita kerjakan mendapat pujian dan pengakuan, serta menciptakan prestasi di dunia pendidikan, seperti halnya SDIT Al Insanul Kamil (Inka), Medan Satria, Kota Bekasi, tidak lantas berhenti meningkatkan kualitas diri.
“Setuju, kita boleh bangga atas sebuah prestasi, tetapi tidak lantas membuatnya terlena,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.
“Ya, jangan sampai terlena dengan prestasi, pesan itu pula yang disampaikan Ketua Yayasan Inka, Nur Komarudin pada acara Wisuda Angkatan ke III SDIT Inka, Kamis (30/5/2024),” kata mas Bro.
“Betul. Meski sejumlah prestasi telah dimiliki jangan cepat berpuas diri, apalagi sampai lupa diri. Berhenti meningkatkan kualitas diri tidak ubahnya dengan berhenti di tengah jalan yang masih panjang. ,” kata Yudi.
“Terhenti di tengah jalan karena telah berpuas diri sejatinya sebuah kemunduran. Sebab, selama kita terhenti, orang lain terus berkarya, berkreasi dan berinovasi. Dengan berhenti melangkah, berarti kita menjauh dari kesuksesan yang sesungguhnya yang belum diraih,” jelas mas Bro.
“Itu semua yang hendaknya kita lakukan. Ini ajaran bijak. Tak hanya di dunia pendidikan, juga politik, sosial dan budaya” kata Yudi.
“Setuju. Jangan karena meraih kemenangan dalam kontestasi, lantas terlena dengan keadaan, kemudian lupa atas tujuan mulia ikut kontestasi meraih kekuasaan demi kepentingan rakyat,” urai Heri.
“Itulah mengapa kita diajarkan untuk tidak cepat berpuas diri karena bisa menjadikan terlena, sementara keberhasilan yang sesungguhnya ada di ujung perjalanan panjang. Bukan sekarang. Tapi nanti,” kata Yudi
"Ingat apa yang pernah dikatakan Thomas Alva Edison: Kita tidak akan punya kondisi yang lebih baik di masa depan jika kita puas dengan apa yang kita dapat sekarang,”ujar mas Bro. (Joko Lestari)