DALAM dunia politik semuanya serba mungkin. Hari ini menjadi kawan, besok sudah menjadi lawan dan sebaliknya. Hari ini apa, nanti apa, besok apa, bisa sama, bisa juga berbeda. Boleh jadi tidak terduga.
Yah, dalam dunia politik selalu ada plot twist atau kejutan yang tak terduga, seperti dikatakan Waketum Partai Golkar, Ridwan Kamil mengomentari perjodohan politik dalam pilkada pilkada Jakarta.
Seperti diketahui, belakangan menjadi perbincangan setelah Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad melalui akun media sosial Instagram pribadinya mengunggah foto Budisatrio Djiwandono bersanding dengan Kaesang Pangarep dengan tulisan ” For Jakarta 2024”.
Selain itu, Dasco juga mengunggah Budisatrio dengan pesohor Raffi Ahmad sebagaimana format pasangan calon peserta pilkada.
Budisatrio merupakan kader muda Partai Gerindra. Saat ini, keponakan Prabowo itu, menjabat Waketum Gerindra, yang juga anggota DPR RI yang terpilih kembali.
“Betul juga perjodohan politik kadang penuh dengan kejutan. Tak disangka , tak dinyana( tak terduga), “ kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.
“Seperti kamu, nggak nyangka ketemu jodoh hanya karena telepon salah sambung. Padahal dengan pacar yang dulu, sudah lama dibina sejak SMA,” celetuk Yudi.
“Yah namanya jodoh itu tak lepas dari takdir. Yang sudah dibina sejak lama putus di tengah jalan hanya karena masalah sepele. Yang datang tiba-tiba jadi jodohnya. Begitu pun perjodohan politik,” ujar mas Bro.
“Seperti halnya pada pilpres lalu. Yang digadang-gadang akan menjadi pasangan serasi, tiba-tiba putus. Datang calon yang baru, berjodohlah hingga naik singgasana,” kata Heri.
“Dalam pilpres 2024, misalnya nama Gibran sebelumnya tidak masuk ke dalam radar calon wakil presiden pendamping Prabowo. Tetapi itulah politik, penuh dinamika dan kejutan tak terduga,” tambah Yudi.
“Lantas bagaimana dengan Ridwan Kamil, masuk pilkada Jakarta atau kembali ke Bandung?,” tanya Heri.