Ilustrasi Obrolan Warteg. (Poskota/Yudhi Himawan)

Sental-Sentil

Obrolan Warteg: Tidak Sependapat

Rabu 24 Apr 2024, 05:00 WIB

“KAPAN kita bikin acara halal bihalal, sekalian undang teman-teman dekat kita yang biasa ngobrol di warteg.Gimana menurut pendapat kalian?,” tanya Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Kalau saya sih setuju-setuju saja. Halal bihalal itu baik agar silaturahmi kita tidak putus. Cuma kapan waktunya, tempatnya di mana, terus soal konsumsinya   bagaimana. Itu perlu dipikirkan,” kata Yudi.

“Waktunya pekan terakhir bulan Syawal. Tempatnya di rumah teman kita, yang ada kebunnya. Soal konsumsi ditanggung bersama,” kata Heri.

“Saya setuju. Bikin saja undangan. Masing-masing yang akan hadir diminta kontribusi minimal 50 ribu rupiah. Simple kan,” kata Yudi.

“Saya tidak sependapat. Kalau mau bikin halal bihalal dipersiapkan secara matang, acaranya seperti apa, temanya bagaimana dan lain-lainnya agar halal bihalal penuh makna. Jangan cuma mikirin konsumsi,” celetuk mas Bro.

“Tumben pendapat kamu berbeda Bro. Nggak sehati,” protes Heri.

“Berbeda pendapat itu boleh-boleh saja. Lagian tidak dilarang.Untuk urusan masa depan bangsa dan negara, memutuskan masalah besar saja tidak harus sependapat, apalagi soal halal bihalal,” jawab mas Bro.

“Aku paham maksud kamu masaalah besar dimaksud adalah keputusan MK soal sengketa hasil pilpres diwarnai dissenting opinion atau pendapat berbeda dari tiga hakim konstitusi,” kata Heri.

Seperti diberitakan, MK dalam putusan sidangnya, Senin, 22 April 2024, menolak seluruh gugatan sengketa hasil Pilpres 2024. Putusan ini berarti menguatkan keputusan KPU bahwa pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang pilpres 2024.

Terdapat delapan hakim yang bertugas memutus perkara, tiga di antaranya tidak setuju dengan keputusan karena memiliki pendapat yang berbeda ( dissenting opinion). Meski beda pendapat, tetapi tidak mengubah keputusan.

“Sama seperti kita ini, meski mas Bro tidak sependapat, rencana halal bihalal jalan terus.Kan dua suara lawan satu,” kata Heri.

“Tetapi alangkah indahnya kalau kita bertiga sependapat biar mufakat bulat, nggak lonjong. Coba mas Bro kita bujuk lagi,” kata Yudi.

“Jangan buang energi untuk bujuk-bujuk. Jangan karena satu orang lantas acara menjadi batal. Masih ada kepentingan yang lebih besar lagi, para peserta halal bihalal yang ingin membangun silaturahmi dan kebersamaan. Pendapat yang tidak setuju kita hargai dan menjadi catatan perbaikan ke depan,” tegas Heri.

“Oke deh saya ikut saja. Pendapat seseorang tidak harus menggugurkan kehendak banyak orang,” kata Yudi. (Joko Lestari).

Tags:
Obrolan Wartegdissenting opinionPrabowo Gibranpilpres 2024

Administrator

Reporter

Aminudin AS

Editor