ADVERTISEMENT

Kopi Pagi Harmoko: Jangan Terlenakan Keadaan

Kamis, 4 April 2024 06:46 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

"Sifat cepat puas diri menjadikan kita terlena, padahal keberhasilan yang sesungguhnya ada di ujung perjalanan panjang. Bukan sekarang. Tapi nanti. Mari kita lewati dengan penuh kesadaran diri.."
-Harmoko-
 
Kita boleh bangga atas hasil pemilu 2024, tetapi jangan cepat berpuas diri lantas terlena hingga lupa diri. Kita juga boleh kecewa atas hasil pemilu 2024, tetap jangan kemudian berkepanjangan, lalu terpuruk hanya menyisakan penyesalan.

Hasil pemilu adalah pijakan dasar untuk menata kehidupan berbangsa dan bernegara, setidaknya lima tahun ke depan.
Dapat diibaratkan sebagai langkah awal sebelum melangkah ke ujung jalan yang penuh liku. Boleh jadi tidak hanya terhampar banyaknya kerikil tajam yang harus dilalui, tetapi tersembunyi ranjau di sana  sini.

Maknanya, sebagai peserta pemilu, baik yang memenangkan maupun yang belum memenangkan, sama  sama memiliki tanggung jawab atas masa depan bangsa dan negara. Mengapa?

Jawabnya bukan saja karena sebagai tokoh bangsa, tetapi ketiga pasangan capres  cawapres, telah pula diberi mandat oleh masyarakat yang telah memilihnya untuk memajukan negeri ini.

Soal kalah menang, beda lagi, itu menyangkut legalitas sebagaimana diatur oleh undang  undang yang harus dipatuhi dan dihormati. Tetapi bahwa ada masyarakat yang memilihnya, berapa pun jumlahnya, adalah fakta yang tidak boleh dipungkiri. Itulah aspirasi yang hendaknya wajib diapresiasi. Tentu, dalam konteks memajukan bangsa dan negara menjadi lebih baik lagi.

Itulah perlunya tetap sadar diri untuk tidak terlenakan oleh keadaan karena kemenangan. Sadar diri tidak terlena keadaan menjadi terpuruk karena belum bisa memenangkan kontestasi.

Jalan panjang di depan masih terbentang. Terdapat banyak pilihan untuk melangkah hingga ke ujung jalan demi mencapai tujuan

Ada pitutur yang disebut Cakra manggilingan  yang dapat diartikan bahwa kehidupan itu dinamis bagaikan roda yang terus berputar, tidak tinggi ketika dipuji, tidak pula jatuh ketika dimaki.Tetaplah berbuat baik, benar serta selalu mengingat Tuhan.

Dengan bahasa lain, teruslah melangkah maju tidak terhenti karena kegagalan, tidak pula menjadi tinggi karena kesuksesan.Tetaplah menebar kebaikan untuk kemaslahatan umat.

Makna lain yang dapat kita petik adalah jangan berlebihan dalam menyikapi sesuatu. Bersikaplah sewajarnya, konsekuen dalam keputusan dan tindakan.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Firman Wijaksana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT