ADVERTISEMENT

Pasien Membludak di Rumah Sakit, Anggota DPR RI Minta Pemerintah Tangani Kondisi Darurat DBD

Sabtu, 23 Maret 2024 13:21 WIB

Share
Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher. (Dok: PKS)
Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher. (Dok: PKS)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher merasa prihatin oleh kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Menurutnya, kasus DBD sudah masuk status darurat.

Sejak awal 2024 hingga 11 Maret 2024, kasus DBD di Indonesia mencapai 27.852 kasus, naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya. 

"Pasien DBD membludak di rumah sakit. Pemerintah harus sigap menyiapkan faskes, obat-obatan dan nakesnya. Jangan sampai pasien tidak tertangani dengan baik," kata Netty pada Sabtu, 23 Maret 2024.

Oleh sebab itu, Netty meminta pemerintah segera mengambil langkah dan kebijakan yang efektif untuk menurunkan angka DBD di Indonesia karena jumlah kematian karena DBD di daerah-daerah meningkat.

"Bahkan angka pasien anak-anak juga meningkat," tambahnya.

Ia menuturkan, kampanye nasional Program Pemberantasan Sarang Nyamuk harus terus digalakkan.

“Pemerintah perlu meningkatkan upaya pemberantasan sarang nyamuk Aedes aegypti, faktor penyebab DBD, seperti melalui larvasida dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan,” katanya.

Legislator dari daerah pemilihan Cirebon-Indramayu ini juga mendorong pemerintah untuk meningkatkan surveilans dan monitoring terhadap kasus DBD.

“Diperlukan sistem surveilans yang lebih efektif untuk memantau kasus DBD secara real-time, termasuk deteksi dini, pelaporan kasus, dan pemantauan perkembangan epidemiologi DBD di berbagai wilayah.

Ia juga menuturkan, masyarakat rentan terkena DBD karena kurang mendapatkan edukasi.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Febrian Hafizh Muchtamar
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT