Gedung konser indoor, Crocus City Hall, di Moskow, Rusia kebakaran setelah insiden penembakan brutal sekelompok orang yang tewaskan 40 orang dan ratusan lainnya luka-luka. (Tangkap layar X/@FzIMah)

Internasional

ISIS Klaim Penembakan Mematikan di Moskow, Rusia Tuding Ukraina Dalang di Balik Aksi Teror

Sabtu 23 Mar 2024, 08:27 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Insiden penembakan brutal menewaskan 40 orang dan ratusan orang luka-luka di ruang konser Crocus City Hall, Moskow, Rusia, pada Jumat malam, 22 Maret 2024, waktu setempat.  

Berdasarkan video yang beredar di media sosial X, tampak sekelompok orang berpakaian serba hitam menenteng senjata laras panjang. 

Setelah tembakan pertama menyasar dinding ruangan, beberapa pengunjung tampak menunduk dan seolah tiarap ke lantai gedung seraya diberondong tembakan. 

Milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim dan bertanggung jawab atas insiden pembunuhan massal tersebut. Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di saluran afiliasi media sosial, petinggi ISIS tampak mengklaim atas serangan tersebut.

"Kelompok Negara Islam (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pernyataan yang diposting di saluran afiliasi di media sosial, tapi tidak dapat diverifikasi secara independen," tulis laporan PBS.org, dikutip Sabtu, 23 Maret 2024.

Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin mengatakan tragedi tersebut menjadi serangan teroris terbesar dalam satu dekade terakhir. 

"Otoritas negara sedang menyelidiki aksi terorisme ini," ucapnya. 

Aksi penembakan tersebut pun menimbulkan gedung Crocus City Hall kebakaran. Api melahap atap gedung dan kepulan asap terbang ke langit Moscow yang gelap. 

Kantor Kejaksaan Moscow menyebutkan beberapa pria berseragam tempur memasuki ruang konser dan menembaki penonton. Crocus menjadi lokasi digelarnya konser band rock legendaris asal Rusia, Picnic. 

Dalam video amatir yang tersebar di media sosial X, tampak suara tembakan senjata mesin terdengar berulang. Terlihat dua pria dengan senapan yang bergerak ke dalam venue konser. 

Warganet di media sosial Rusia tampak terkejut  sekaligus marah karena Kremlin tampak gagal mengidentifikasi ancaman dan mencegah serangan teroris tersebut. 

Namun, beberapa anggota parlemen Rusia menuding bahwa Ukraina berad di belakang aksi penembakan mematikan itu. 

Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medveded mengatakan memiliki bukti terkait keterlibatan Ukraina dalam serangan tersebut. 

Mykhailo Podolyak, Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membantah tuduhan tak berdasar yang disebut Medveded.

“ Ukraina tidak pernah menggunakan metode teroris, ” cuit Podolyak di akun X. 

“ Segala sesuatu dalam perang ini akan diputuskan hanya di medan perang,” tandasnya. 

Tags:
Aksi Terorismepenembakan brutal di moskowcrocus city hallISISrusiaukraina

Aminudin AS

Reporter

Aminudin AS

Editor