ADVERTISEMENT

Sembako Mahal, Satgas Pangan Banten Investigasi Lonjakan Harga Bahan Pokok Selama Ramadhan

Jumat, 15 Maret 2024 15:23 WIB

Share
Pj Gubernur Banten, Al Muktabar. (Poskota/Bilal Hardiansyah)
Pj Gubernur Banten, Al Muktabar. (Poskota/Bilal Hardiansyah)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Pj Gubernur Banten, Al Muktabar memberi perhatian terhadap harga bahan pokok pada momentum Ramadhan 2024. Apalagi masih terdapat komoditi yang harganya tinggi di pasar.

Menurut Al, hingga kini Satgas Pangan Banten sedang investigasi agar tidak ada mafia yang mengendalikan harga bahan pokok di pasar. Sehingga stabilitas harga terjaga hingga Idul Fitri.

Terlebih baru-baru ini, di Kabupaten Serang telah terungkap tindakan pidana oplos beras Bulog berjamur menjadi premium.

Ditambah dari catatan peninjauannya di pasar, masih terdapat komoditas harga yang mahal seperti beras premium harga di atas Rp16 ribu, Minyakita kelebihan harga dari Rp14 ribu.

Kemudian telur Rp29 ribu sampai Rp32 ribu, bawang putih Rp40 ribu, dan tomat Rp28 ribu.

"Kita punya satgas pangan dan intens bergerak, bila ada yang melanggar hukum akan dihukum. Kami mengimbau sekali agar tidak bermain dengan pangan ini," katanya, Jumat, 15 Maret 2024.

Ia menegaskan, Satgas Pangan akan bertindak tegas pada penyimpangan hukum dari pengendalian pangan terutama beras.

"Makanya kita telusuri betul, pak Kapolda menelusuri betul tentang ini, apabila melanggar hukum kita tegakan hukum," tegasnya.

Ia menyebutkan, pengawasan dan investigasi terhadap harga bahan pokok menjadi atensi Satgas Pangan. Sebab biasanya menjelang hari raya harga-harga merangkat naik.

"Kita masih terus (investigasi), ini awal puasa nih, kita pantau harian bilamana ada di titik tertentu gejolak yang cukup ekstrem, SOP kita sudah buat," jelasnya. (Bilal)

ADVERTISEMENT

Reporter: Bilal Hardiansyah
Editor: Firman Wijaksana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT