ADVERTISEMENT

Anis Byarwati: Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan Selama Ramadhan

Rabu, 13 Maret 2024 14:58 WIB

Share
Anggota DPR RI Komisi XI, Anis Byarwati. (ist)
Anggota DPR RI Komisi XI, Anis Byarwati. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis laporan inflasi Februari 2024, tingkat inflasi lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya dan bulan yang sama di tahun lalu. 

Terkait itu, anggota DPR RI Komisi XI Anis Byarwati mengatakan, bahwa laporan inflasi yang dikeluarkan BPS perlu menjadi deteksi dini, memastikan kesiapan pemerintah dalam menghadapi bulan suci Ramadhan hingga menjelang hari raya Idul Fitri. 

Angka inflasi Februari 2024 mengalami peningkatan di level 2,75% (Januari: 2,57%). "Kondisi ini perlu segera ditindaklanjuti oleh Pemerintah agar pasokan dan harga bahan pangan kembali stabil," ujarnya di Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024.

Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan ini menyebut berdasarkan komponennya, inflasi pangan bergejolak (volatile food) mengalami tren meningkat, hingga mencapai angka 8,47% (yoy). "Kami akan terus mengawasi pergerakan harga pangan di lapangan selama bulan Ramadhan, agar masyarakat bisa tenang melaksanakan ibadah di bulan suci ini", katanya.

"Kami mengingatkan pemerintah, agar pasokan dan harga beras tetap harus stabil, jangan sampai terulang kembali terbatasnya pasokan beras sehingga membuat harga beras meningkat tajam dalam beberapa waktu terakhir," ucapnya.

Beras sebagai komoditas dengan bobot inflasi terbesar dalam kelompok makanan, mengalami kenaikan harga secara gradual sejak pertengahan 2023 lalu. 

Anis menilai, selain beras, semua komoditas bahan pangan yang banyak digunakan oleh masyarakat selama bulan Ramadhan perlu dijaga pasokan dan harganya, jangan sampai terjadi kelangkaan dan harga yang tinggi.

“Kami juga mewanti-wanti pemerintah agar memberikan perhatian serius terhadap beberapa pangan yang juga mengalami kenaikan harga, antara lain cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan kentang” ujarnya.

Ia pun mendesak pemerintah agar segera melakukan langkah mitigasi risiko atas potensi terjadinya gejolak harga pangan, terutama selama bulan suci Ramadan hingga Idul Fitri nanti.

“Pemerintah harus konsisten berupaya untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga yang terjangkau oleh masyarakat”, jelas Anis.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Firman Wijaksana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT