JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Produsen otomotif asal Jepang Nissan resmi mengakhiri produksi LEAF untuk kendaraan bertenaga listrik yang ikonik pada pekan ini di pabrik Sunderland yang terletak di Inggris.
Langkah tersebut dilakukan ketika Nissan sedang bersiap untuk meluncurkan produk otomotif terbaru, yakni kendaraan listrik generasi berikutnya yang merupakan pengganti LEAF listrik.
Dilansir dari Electrek pada Sabtu (2/3/2024), dari total 650.000 model LEAF yang terjual di pasar global, lebih dari 280.000 kendaraan tersebut rupanya diproduksi di pabrik Nissan yang berada di Sunderland.
Usai diluncurkan pada tahun 2010 silam sebagai kendaraan listrik massal pertama di pasaran, tiga tahun kemudian LEAF akhirnya memulai produksinya di fasilitas Sunderland.
Saat ini, fasilitas tersebut tengah ditingkatkan guna membangun tiga model kendaraan dengan tenaga listrik yang baru, salah satu dari kendaraan tersebut termasuk pengganti dari LEAF.
Diketahui, Nissan menggelontorkan biaya hingga 3,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 60 triliun untuk investasi guna mempersiapkan fasilitas produksi mobil listrik Qashqai, Juke, dan LEAF EV generasi selanjutnya.
Nissan mengonfirmasi bahwa semua mobil produksi terbarunya di Eropa akan sepenuhnya dibekali dengan tenaga listrik seiring dengan upaya mereka menuju jajaran mobil listrik pada tahun 2030 mendatang.
Menurut Sunderland Echo, Nissan Resmi menghentikan pembuatan LEAF di fasilitas Inggris pada pekan ini. Tak hanya itu, kabar tersebut juga rupanya dibenarkan oleh seorang sumber yang bekerja di perusahaan otomotif tersebut.
“Setelah 13 tahun sukses besar, generasi Nissan Leaf saat ini, kendaraan listrik 100 persen pertama di dunia yang dipasarkan secara massal, mendekati akhir siklus hidupnya di Eropa”.
Karena penjualan LEAF saat ini mulai merosot di tengah model-model kendaraan bertenaga listrik baru yang membanjiri pasar, Nissan akhirnya melakukan upaya perubahan yang cukup besar.
Oleh karena itu, LEAF terbaru kali ini akan menjadi SUV crossover coupe agar kehadirannya bisa lebih kompetitif untuk pasar mobil listrik saat ini. Nantinya, produsen akan membuat desain yang lebih sporty serta lebih rendah jika dibandingkan dengan Qashqai dan Juke.
Salah satu sumber terpercaya baru-baru ini juga menggambarkan tampilan LEAF baru yang dinilai mirip dengan Nissan Ariya, mobil SUV listrik global pertama yang diluncurkan oleh Nissan.
Nissan mengatakan, bahwa konsep Chill-Out yang dimilikinya akan menampilkan LEAF generasi berikutnya. Selain itu, produsen juga menyebut jika LEAF baru tidak akan terlihat seperti model kendaraan yang ada saat ini dengan peningkatan desain yang radikal. Hal ini juga akan mencakup jangkauan 25 persen lebih banyak.
Sementara itu, disisi lain sumber mengatakan kepada media Automotive News bahwa Nissan tidak akan merencanakan produksi LEAF generasi terbaru di Amerika Serikat.
Hal tersebut mungkin akan menjadi kekurangan bagi Nissan karena bisa kehilangan kredit pajak kendaraan listrik yang diprediksi akan tertinggal dari para pesaingnya karena mobil-mobil listrik baru yang lebih canggih saat ini mulai memasuki pasar global.
Sedangkan, Nissan masih membangun LEAF di Amerika Serikat dengan rencana produksi yang diperkirakan akan berakhir pada tahun 2025 mendatang.
Lebih lanjut, Nissan LEAF kabarnya akan dibanderol dengan harga mulai dari dari 28.140 dolar AS atau sekitar Rp 441 juta dan menjadi salah satu kendaraan listrik paling terjangkau yang ada di pasar AS.