ADVERTISEMENT
Jumat, 9 Februari 2024 16:20 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Basuki Tjahaja Purnaman (Ahok) memperoleh julukan kuda putih setelah memberikan dukungan resmi kepada capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Sebab di media sosial X, Ahok dianggap publik sebagai kuda putih Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi)
Julukan itu bermula karena ada anggapan Jokowi sengaja menempatkan Ahok untuk mencegah Ganjar-Mahfud bergabung dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) guna menghadapi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di putaran kedua Pilpres 2024.
Soal julukan kuda putih, Ahok menanggapinya secara santai saat berada di sebuah acara di kafe kawasan Jakarta Selatan (Jaksel) pada Kamis (8/2).
"Gua shio kuda memang," ujar Ahok seraya tertawa dikutip Poskota.co.id pada Jumat (9/2/2024).
Ahok menilai, tudingan dirinya mencegah Ganjar-Mahfud berkoalisi dengan Anies-Cak Imin sangatlah berbahaya. Lagipula, dia tidak mencari musuh dalam hidup, terutama dari kalangan lawan politiknya.
"Ini celaka. Gua enggak cari musuh, tiba-tiba 2 ini musuhin gua. Nah, saya kira itu, Anda bisa lihat kok yang saya lakukan atau yang musuh-musuh kayak cacing kena abu kepanasan semua," ucapnya.
Ahok meminta semua hadirin dalam acara itu menggunakan akal sehat untuk memilih pemimpin. Apabila ingin pemimpin yang mewujudkan konsep Nawacita, masyarakat paham harus memilih sosok mana dalam pemilih presiden (pilpres) 2024.
Ia mengaku tetap mendukung Jokowi lantaran melaksanakan program Nawacita. Namun, ia menilai, pihak yang bisa meneruskan program Nawacita itu adalah Ganjar sebagai kader PDIP.
"Saya yakin yang bisa meneruskan program Pak Jokowi, karena dasarnya Nawacita kan, Trisakti kan, ya Pak Ganjar kader terbaik," kata Ahok.(Rizal Siregar)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT