Presiden Jokowi resmikan Bendungan Karian di Lebak, Banten.(biro Pres)

Nasional

Jokowi Sebut Banyak yang Kecewa dengan Debat Capres Ketiga, Tidak Edukasi

Selasa 09 Jan 2024, 09:16 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Presiden Joko Widodo menilai banyak yang kecewa dengan pelaksanaan debat calon presiden  (capres) Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 yang digelar Minggu malam  (7/1/2024).

"Yang pertama saya memang melihat, substansi dan visinya malah tidak kelihatan. Yang kelihatan justru saling menyerang. Sebetulnya enggak apa apa, asal (itu soal) kebijakan. Asal policy (kebijakan).  Asal visi ya engga papa," tutur Kepala Negara  dalam keterangannya saat kunjungan kerja ke Banten, Senin (8/1

Jokowi mengatakan kalau sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tersebut. Mengenai apa hubungan internasional, mengenai geopolitik, dan lainnya," tandasnya.

"Saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton. Saya kira akan banyak yang kecewa. sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu rambu sehingga saling menyerang enggak apa apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang, bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif motif personal saya kira enggak perlu. enggak, enggak baik, tidak mengedukasi," utaranya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga narasi utang luar negeri Indonesia yang disebut-sebut tinggi.

"Beberapa narasi yang dibahas kan juga mengenai rasio utang terhadap PDB, yang disebut harusnya 30 persen. Sedangkan di UU kita 60 persen, gimana ?,":papar Jokowi.

Presiden menjelaskan persoalan utang luar negeri, pemerintahan dalam berbangsa dan bernegara itu mengacu kepada undang-undang (UU).

"UU kan memang memperbolehkan sampai maksimal 60 persen. Dan kita juga harus melihat bahwa utang kita, dibandingkan dengan GDP itu masih, masih pada kondisi baik dan amanlah. Masih di bawah 40 kan," terang Jokowi.

Mantan gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan di negara-negara besar itu sudah ada yang 260 persen utangnya, ada yang 220 persen. 

"Negara tetangga kita, saya enggak sebut negaranya 120  persen,  ada yang 66 persen saya kira, yang paling penting utang itu harus dipakai untuk kepentingan produktif,  bisa memberikan return (pengermbalian) kepada negara sehingga negara nanti bisa membayarnya," kata Jokowi.

Berkaitan dengan isu pertahanan jugs mumcul dalam debat tersebut. Jokowi mengatakan yang berkaitan dengan keamanan negara, yang berkaitan dengan alutsista itu ada yang bisa terbuka, tapi memang banyak yang harus kita rahasiakan karena ini menyangkut strategi besar sebuah negara.

"Enggak bisa semuanya dibuka kayak toko kelontong enggak bisa. Enggak bisa. Yaa," Jokowi mengatakan. (johara)

Tags:
jokowibanyakyang KecewadebatcapresKetiga

Reporter

Administrator

Editor