JAKARTA, POSKOTA.CO.ID- Israel dan Hamas telah sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata selama satu hari, setelah melakukan mediasi dengan Qatar.
Melansir BBC News, kesepakatan tersebut tercapai sesaat sebelum berakhirnya gencatan senjata yang berakhir pada Kamis pukul 07.00 pagi waktu setempat.
"Mengingat upaya mediator untuk melanjutkan proses pembebasan sandera dan tunduk pada ketentuan kerangka kerja," kata pihak Israel dilansir BBC News, Jumat (1/12/2023).
Namun, dalam negosiasi kesepakatan gencatan senjata, Israel mengatakan bahwa akan memperpanjang jeda pertempuran selama satu hari untuk setiap 10 sandera yang dibebaskan.
Bukan tanpa sebab, meski sebanyak 102 sandera Israel telah di bebaskan Hamas dan 210 warga Palestina yang ditahan pasukan Israel juga sudah dibebaskan.
Pihak Israel mengaku bahwa masih ada sekitar 140 warga Israel yang ditawan oleh pasukan bersenjata Hamas.
Perpanjangan gencatan senjata ini pun telah dikonfirmasi oleh Kantor Perdana Menteri Israel, dengan Hamas yang telah memberikan daftar baru mengenai sandera perempuan dan anak-anak yang akan dibebaskan.
"Hamas mengatakan ada kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata hingga hari ketujuh," ujarnya, tanpa memberikan jumlah sandera tersebut.
Kendati demikian, perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyebut, akan kembali melanjutkan perang setelah gencatan senjata ini berakhir.
“Tidak mungkin kita tidak akan kembali berperang sampai akhir. Ini adalah kebijakan saya, seluruh kabinet mendukungnya, seluruh pemerintah mendukungnya, tentara mendukungnya, rakyat mendukungnya. Ini adalah hal yang tepat," tututrnya pada Rabu lalu.