Sental-Sentil

Obrolan Warteg: ‘Politik Gemoy’

Selasa 28 Nov 2023, 05:30 WIB

MENYONGSONG perhelatan kampanye pemilu 2024, politikus Partai Gerindra Dedi Mulyadi, menggelar lomba “Joget Gemoy” yang diselenggarakan di tanah kelahirannya, Kampung Pakuan, Subang, Jawa Barat.

Lomba ini, kata Dedi, terinspirasi dari cara Prabowo yang lebih memilih diam dan berjoget gemoy dalam merespons aneka serangan politik.

“Kalian tahu nggak joged gemoy,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Joged gemoy ya joged yang sering dilakukan Prabowo dengan gaya khasnya,” kata Yudi.

“Lucu ya?,” tanya Heri.

“Ya pastinya bisa mengundang tawa, karena lucu, makanya disebut joged gemoy. Yang menjuluki joged gemoy bukan Prabowo , tetapi netizen, warganet, setelah joged Prabowo tersebut viral,” jawab Yudi.

“Prabowo sendiri tidak tahu kalau jogetnya menjadi viral. Tarian semacam itu biasa dilakukan kakeknya dulu ketika mendengar kabar gembira,” urai mas Bro.

“Kenapa disebut gemoy, apa sih artinya gemoy?,” tanya Heri.

“Gemoy itu adalah istilah yang sering digunakan oleh anak muda dan remaja untuk menggambarkan sesuatu yang mengundang perasaan lucu atau gemas yang positif,”  kata Yudi.

“Ungkapan ini sering digunakan untuk menggambarkan reaksi positif terhadap sesuatu yang menggemaskan, membuat orang lain senang,” tambah mas Bro.

“Kata gemoy juga sering digunakan dalam percakapan sehari – hari di media sosial , seperti komentar pada foto atau video lucu,” ujar Yudi.

“Pantes di medsos sering ada komen.. dia senyumnya tuh gemoy banget, bikin hati meleleh,” kata Heri.

“Berarti joged gemoy , tarian yang menggemaskan, membuat orang lain senang. Pantes di video saat Prabowo joged, ibu –ibu menyaksikan tertawa , kemudian keluarkan HP memotretnya,” tambah Heri.

“Dunia politik mestinya dibikin gemoy juga ya. Politik yang menggemaskan dan membuat orang menjadi senang.Bukan menakutkan, saling serang dan menjatuhkan,” ujar Yudi.

“Berbagai kalangan memang menghendaki kontestasi pilpres yang menyenangkan. Ciptakan pemilu sebagai pesta demokrasi yang riang gembira, sebagaimana layaknya pesta ulang tahun,”kata mas Bro. (joko lestari).
 

Tags:
Sental-SentilObrolan Warteg

Administrator

Reporter

Administrator

Editor