JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengungkapkan rasa simpatinya terhadap warga sipil Gaza kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Kantor Presiden Prancis, Minggu (19/11/2923).
Macron mengatakan bahwa sudah terlalu banyak korban sipil atas serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu yang menewaskan ribuan orang.
Berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bansa (PBB) mayoritas korban berjatuhan terdiri perempuan dan anak-anak yang telah terbunuh karena serangan udara maupun darat dari Israel. Karena itu, Macron minta Netanyahu untuk bedakan antara teroris dengan pendudk sipil serta lakukan gencatan senjata.
"Kebutuhan mutlak untuk membedakan teroris dari penduduk," kata Presiden Prancis, Macron dikutip dari Aljazeera, Senin (20/11/2023).
"Pentingnya mencapai gencatan senjata kemanusiaan yang mengarah pada gencatan senjata," sambung dia.
Di sisi lain, Macron menjelaskan, Prancis sudah mengerahkan sebuah pesawat untuk pasokan medis sebesar 10 ton pada awal pekan ini.
Prancis akan berkontribusi pada penerbangan bantuan medis Uni Eropa pada tanggal 23 dan 30 November. Selain itu, Prancis juga menyiapkan kapal rumah sakit kedua dan helikopter pengangut Dixmude.
Bahkan, helikopter pengangkut milik Prancis yakni Tonnerre telah dikerahkan ke wilayah konflik tersebut dengan kapasitas 60 tempat tidur dan ruang operasi.
"Prancis mengerahkan semua sarana yang tersedia untuk berkontribusi dalam evakuasi anak-anak yang terluka dan sakit yang membutuhkan perawatan darurat dari Jalur Gaza ke rumah sakit-rumah sakit di Prancis," ujar Macron.