Jokowi Sebut Prabowo Calon Pemimpin Kuat, Dinilai Bentuk Dukungan di Pilpres 2024

Rabu 08 Nov 2023, 12:34 WIB
Potret Prabowo Subianto (Ist)

Potret Prabowo Subianto (Ist)

JAKARTA,   POSKOTA.CO.ID –  Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat membicarakan kepemimpinan yang kuat di acara Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Jakarta Timur, Selasa, (7/11/2023).

Presiden menyinggung nama Prabowo saat memuji penampilan acara pencak silat dalam rangkaian pembukaan Rakernas LDII tersebut. 

Ditampilkannya pencak silat tersebut kata Jokowi sudah benar karena  Prabowo  merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI).

"Tadi yang ditampilkan  pencak silat tadi bener. Karena ketuanya Pak Prabowo. Sekjennya Pak Teddy. LDII, kalau gini pinter pinter banget. Memberi simbol-simbol gitu loh," kata Jokowi.

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai pernyataan Jokowi tersebut merupakan bentuk dukungan kepada Prabowo. Sebagai orang Jawa, Jokowi menyampaikan dukungannya melalui statment dan simbol-simbol. 

"Itu jelas merupakan dukungan, Presiden membicarakan calon pemimpin yang kuat lalu memuji acara pencak membicarakan pencak silat dan kemudian menyebut Prabowo," kata Ujang dalam keterangannya, Rabu, (8/11/2023).

Menurut Ujang dukungan Presiden tersebut bukan hanya karena Gibran Rakabuming menjadi Cawapres Prabowo. Presiden memberikan dukungan kepada Prabowo karena dinilai memiliki kapabilitas untuk melanjutkan pemerintahan. 

Prabowo kata dia merupakan mantan prajurit militer yang sekarang ini menjadi Menteri Pertahanan. Prabowo pernah menduduki berbagai jabatan strategis di militer. 

"Prabowo kan dulu prajurit, pernah menduduki berbagai posisi di militer, kemudian sekarang menjadi menteri pertahanan, sehingga sebagian orang menilai sebagai calon pemimpin kuat," katanya.

Selain itu menurut Ujang, pernyataan Presiden tersebut juga ingin menunjukan bahwa pencalonan Prabowo di Pilpres 2024 sangat kuat. Mulai dari elektabilitas hingga dukungan Partai politik.

"Selain itu saya melihatnya bahwa calon pemimpin yang kuat seperti yang disinggung Presiden adalah kuat secara elektabilitas serta kuat dukungan dari masyarakat dan partai politik," katanya.

Berita Terkait
News Update