ADVERTISEMENT

Capres Ganjar Pranowo Berkomitmen Kurangi Angka Stunting di Indonesia

Minggu, 29 Oktober 2023 20:11 WIB

Share
Foto: Calon Presiden Ganjar Pranowo berkomitmen tekan angka stunting di Indonesia (Dok. Poskota)
Foto: Calon Presiden Ganjar Pranowo berkomitmen tekan angka stunting di Indonesia (Dok. Poskota)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo berkomitmen mengurangi angka stunting di Indonesia. Jika terpilih pada Pilpres 2024 mendatang, Ganjar akan menerapkan strategi yang pernah ia gunakan selama menjabat menjadi Gubernur Jawa Tengah selama dua periode.

Ganjar menyebut, penyelesaian masalah stunting menjadi aspek penting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, Capres asal PDIP ini terlebih untuk menghadapi bonus demografi yang diproyeksikan akan terjadi dalam beberapa tahun mendatang.

Menurut data Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting pada anak balita di Indonesia tercatat sebesar 21,6 persen pada tahun 2022, menurun dari 30,8 persen pada tahun 2018. Capres Ganjar mengatakan, target untuk tahun 2024 adalah mengurangi angka stunting di Indonesia menjadi 14 persen.

Dalam acara Future Heroes 'Exceed & Excel Together', Ganjar menyampaikan, perhatian pada gizi ibu hamil dan pemeriksaan rutin ke dokter adalah hal yang sangat penting. Ia menekankan pentingnya mengantar sendiri ibu hamil ke dokter, bukan menyuruh menggunakan layanan ojek online (ojol), karena hal ini mencerminkan harmoni dalam keluarga yang akan berpengaruh pada kesehatan anak.

"Salah satu strategi krusial untuk menurunkan angka stunting di Indonesia adalah dengan memastikan kesehatan ibu hamil," ucap Ganjar, pada Sabtu (28/10/2023) kemarin.

Menurutnya, dengan memantau kesehatan ibu dan kehamilannya, akan dapat melahirkan anak-anak yang sehat.

Pendekatan yang sama telah diterapkan oleh Ganjar selama masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah selama 10 tahun. Dia secara aktif memastikan kesehatan ibu hamil dan kandungan mereka agar dalam kondisi sehat.

"Perlu menurunkan dan menghilangkan angka kematian ibu saat melahirkan serta angka kematian balita. Selama 10 tahun saya menjabat sebagai Gubernur, jika saya bertemu dengan ibu hamil, saya akan bertanya tentang usia kehamilan, urutan kehamilan, apakah sudah diperiksa, dan bagaimana keadaannya," ujarnya.

Alasan mengapa pertanyaan ini sangat penting, kata Ganjar, ketika ibu hamil menjawab semuanya dalam keadaan sehat, Alhamdulillah, dan mereka diantar oleh suami. "Jika satu hingga tiga orang memberikan jawaban yang sama, saya merasa tenang bahwa bayi itu akan lahir dalam keadaan sehat," ungkapnya.

Menurut Ganjar, jika bayi yang lahir sehat, ini akan membantu dalam membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Dengan demikian, pertumbuhan populasi akan menjadi bonus demografi, bukan menjadi bencana demografi.

"Ini merupakan investasi pertama; stunting harus bisa dicegah, dan anak-anak ini harus disiapkan untuk diisi, karena mereka merupakan produk yang bagus, sebagai hasil dari Sumber Daya Manusia yang berkualitas," kata Ganjar.

Untuk diketahui, selama empat tahun terakhir Ganjar berhasil mengurangi kasus stunting di Jawa Tengah. Berdasarkan ePPGBM, kasus stunting di Jawa Tengah pada tahun 2018 mencapai 24,4 persen, kemudian menurun menjadi 18,3 persen pada tahun 2019.
Angka tersebut terus menurun menjadi 14,5 persen pada tahun 2020, 12,8 persen pada tahun 2021, dan pada tahun 2022, mencapai 11,9 persen.

Keberhasilan Capres Ganjar Pranowo dalam menangani stunting tidak terlepas dari kesuksesan program-program yang ia inisiasi. Program-program seperti Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng), Jo Kawin Bocah, One Student One Client, dan juga peluncuran beras fortifikasi sebagai suplemen gizi untuk ibu hamil, semuanya berkontribusi dalam kesuksesan ini. (Ril)

ADVERTISEMENT

Reporter: Panca Aji
Editor: Novriadji Wibowo
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT