Ada hal menarik yang disampaikan Capres PDIP, Ganjar Pranowo kepada bakal cawapres Indonesia Maju, Gibran Rakabuming Raka.
Seperti diberitakan media, Ganjar mengucapkan selamat kepada Gibran yang dideklarasikan sebagai bakal cawapres mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Menurut Ganjar, semua warga negara memiliki hak untuk ikut dalam kontestasi Pilpres, termasuk Gibran yang diusulkan menjadi cawapres.
“Selamat, mudah – mudahan kita akan bertanding fair, sehat dan menyenangkan,” ujar Ganjar di Media Center Tim Pemenangan Nasional (TPN), Jl Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu ( 22/10/2023).
Lantas bagaimana tanggapan Gibran? Seperti diberitakan media juga, Gibran mengucapkan matur nuwun atas ucapan selamat dari Ganjar.
Gibran juga memastikan akan menjalani Pilpres dengan sehat dan fair.
“Ini namanya ajakan kebaikan disambut dengan kebaikan pula,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.
“Mengajak apa meminta? tanya Yudi menimpali.
“Ya apa pun istilahnya, intinya untuk kebaikan bersama,” jawab Heri.
“Ya bagus dong, saling memberi sinyal kebaikan, ketimbang saling memberi kritikan,” ujar mas Bro.
“Dalam kontestasi saling kritik itu biasa.Namanya juga adu program, adu gagasan untuk masa depan bangsa yang lebih baik lagi,” urai Yudi.
“Bahkan, nantinya ada acara debat segala. Masing – masing paslon capres – cawapres menyampaikan visi dan misinya untuk membangun bangsa ke depan. Kemudian paslon lain diminta mengomentari, mengkritisi,” kata mas Bro.
“Betul juga. Yang pasti gagasan dan program yang diajukan oleh masing- masing paslon adalah yang terbaik,” kata Heri.
“Iya sih. Semuanya akan berupaya untuk melakukan yang terbaik untuk rakyat, untuk kemajuan bangsa dan negara.Bahwa yang dinilai terbaik untuk rakyat, pada akhirnya kurang dibutuhkan oleh rakyat, itu soal lain,” kata Yudi.
“Namanya kontestasi, beda pendapat, beda penafsiran dan beda pilihan adalah hal biasa, sah – sah saja,” kata Heri.
“Ya, seperti kita ini, meski selalu bersama, tapi dalam menilai sesuatu belum tentu sama. Baik menurutmu, belum tentu baik menurutku. Terbaik untukmu, belum tentu terbaik untuk aku,” urai mas Bro. (joko lestari).