Anak Ganjar Pranowo Singgung Kejanggalan Pencalonan Gibran Jadi Cawapres: Mencederai Proses

Kamis 26 Okt 2023, 13:57 WIB
Alam Ganjar (Foto: YouTube Grace Tahir)

Alam Ganjar (Foto: YouTube Grace Tahir)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Putra tunggal Ganjar Pranowo, Alam Ganjar buka suara soal dinamika politik di Indonesia jelang Pemilu 2024.

Saat hadir di podcast Grace Tahir, Alam berkomentar soal pencalonan Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres yang terkesan menggunakan jalan pintas dan dimudahkan dengan putusan MK yang 'dadakan'. 

Mengenai putusan MK, Alam Ganjar setuju terkait penurunan batas usia Capres dan Cawapres. Menurutnya, pemimpin harus memahami masalah yang dihadapi kaum muda atau dari kaum muda sendiri. 

"Yang pertama terkait penurunan usia. Kalau saya setuju usia diturunkan, tapi jangan tanggung-tanggung lah, sekalian turunin sampai 21," guraunya. 

"Kalau kita bicara by data, dari bonus demografi sendiri mayoritas kan sekarang memang anak muda. Jadi dari pemangku kepentingan, pemangku kebijakan seyogianya itu diisi juga oleh orang-orang yang memiliki relevansi yang sama, entah itu orang yang memahami anak muda atau memang anak muda itu sendiri," katanya dilansir pada 26/10/23. 

Namun, Alam Ganjar tak menampik kalau pencalonan Gibran baginya mencederai proses dan terkesan menggunakan jalan pintas. 

"Saya mendukung, cuman ada beberapa aspek tertentu yang saya rasa itu mencederai suatu proses. Mungkin orang-orang memiliki pendapat yang berbeda soal itu."

Alam sendiri berpendapat tak akan melakukan hal tersebut karena baginya, menjalani proses adalah hal terpenting. 

"In my humble opinion, kalau saya itu mencapai sebuah kenikmatan absolut  di saat saya merasakan journey-nya, tidak memotong shortcut. Tidak abusing apa yang saya punya. Oleh karena itu kembali lagi, proses menjadi hal yang sangat penting."

Saat ditanya apakah dirinya akan melakukan hal yang sama jika mendapatkan tawaran serupa, Alam mengaku tidak tergiur. 

"Kalau tergiur, enggak. Karena di situ ada moral delima yang perlu saya perhatikan. Apabila saya sudah memenuhi kualfikasinya dan itu saya memiliki kompetensi tersebut, why not. Saya tidak pernah menutup kemungkinan apa pun. Tapi at the same time apabila ada regulasi yang menghambat ataupun ternyata saya kompetisinya ada yang lebih baik dari saya, berarti bukan tempat saya."
 

Berita Terkait

News Update