Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji. (Pandi)

Jakarta

BPBD DKI Jakarta akan Pantau Penggunaan Listrik Warga Akibat Maraknya Kasus Kebakaran

Rabu 20 Sep 2023, 07:59 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Maraknya kasus kebakaran belakangan ini, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BDPD) DKI Jakarta akan melakukan pemantauan penggunaan listrik di rumah warga.

Langkah itu dilakukan menyusul masih banyaknya ditemukan rumah warga yang ternyata aliran listriknya tidak sesuai.

Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan pemantauan penggunaan listrik di rumah warga itu rencananya mulai dilakukan bulan September 2023 ini.

"Rencana akhir September jalan," katanya melalui pesan singkat, Selasa (19/9/2023).

Isnawa menuturkan pihaknya menggandeng instansi terkait seperti Gulkarmat, PLN, Konsuil, Akli, Satpol PP, Pemkel, Kecamatan, hingga Pemerintah Kota (Pemkot).

Adapun pemantauan tersebut akan diprioritaskan di permukiman warga yang memang kerap dilanda kebakaran akibat arus pendek listrik.

"Nanti kita info untuk perkembangannya (pemantauam aliran listrik warga)," ucapnya.

Dari data yang dicatat BPBD, penyumbang tertinggi angka kebakaran berada di Jakarta Barat, yakni Kelurahan Cengkareng Timur.

Kemudian di kawasan Tambora.

Diberitakan sebelumnya, sedikitnya, terjadi 489 tragedi kebakaran di wilayah DKI Jakarta sejak awal Januari hingga Agustus 2023 tahun ini.

Mayoritas kebakaran dikarenakan korsleting listrik hingga menimbulkan api.

Bahkan penyumbang penyebab kebakaran terbesar di Provinsi DKI Jakarta selama tiga tahun belakangan ini dikarenakan korsleting listrik.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan berdasarkan data yang dihimpun lokasi yang kerap terjadi kebakaran yakni di Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

"Kasus kebakaran di DKI Jakarta paling banyak disebabkan korsleting listrik akibat kelalaian dalam penggunaan listrik," ujarnya kepada Poskota saat dikonfirmasi, Kamis (24/8/2023).

Isnawa menyebut, kurangnya kesadaran masyarakat tentang penggunaan listrik menjadi salah satu faktor.

Terlebih masih banyak ditemukan rumah warga yang memang instalasi listrik di rumahnya telah usang.

"Potensi bencana kebakaran di DKI Jakarta dikarenakan pemukiman padat penduduk dan kurangnya kepekaan masyarakat terhadap ancaman kebakaran," paparnya.

Maka dari itu, BPBD DKI Jakarta mendorong hingga mengajak pihak terkait untuk bersama-sama menanggulangi masalah ini.

Salah satu cara yang dilakukan yakni melakukan pemantauan penggunaan listrik yang sesuai aturan.

"Menggerakkan RT, RW, tokoh masyarakat dan relawan kebakaran terus edukasi kawasan aman kebakaran," ucap Isnawa.

"Karena hampir 70% kebakaran kawasan padat akibat konsleting, perlu ada program pembenahan instalasi listrik dalam rumah warga kurang mampu di kawasan padat hunian melibatkan BPBD, PLN, Akli dan konsuil bekerjasama dengan pengurus RT setempat," tambahnya.

Sejauh ini, langkah BPBD untuk menanggulangi kebakaran yakni melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Selain itu BPBD juga menggelar pelatihan kepada masyarakat tentang pencegahan hingga menaggulangi kebakaran.

"Kami adakan pelatihan kepada masyarakat bersama Dinas Damkar ke Kelurahan-Kelurahan, komunitas-komunitas, sekolah, pasar dan gedung perkantoran," jelasnya Isnawa. (Pandi)

Tags:
kebakaranBDPD DKI Jakartakebakaran akibat korsleting listrikBPBD DKI Jakarta akan Pantau Penggunaan Listrik Warga

Pandi Ramedhan

Reporter

Administrator

Editor