Nasib Bromo usai kebakaran hebat (Kolase/lst)

MEGAPOLITAN

Waduh, BNPB Sebut Biaya Denda Kebakaran Gunung Bromo Akibat Flare Prewedding Membengkak Hingga Rp 1,5 Miliar

Jumat 15 Sep 2023, 15:13 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Imbas kebakaran hebat yang melanda kawasan wisata Gunung Bromo, biaya pemadaman dari peristiwa yang terjadi akibat flare itu mulai membengkak.

Biaya operasional pemadaman kebakaran kawasan wisata Gunung Bromo, Jawa Timur membengkak. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Abdul Muhari angkat bicara tentang hal ini.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebut jika denda yang membebankan tersangka, yang merupakan pihak wedding organizer mencapai nilai Rp 1,5 miliar rupiah.

Denda tersebut dinilai tak bisa menutupi pengeluaran pemerintah dalam memadamkan api yang membakar kawasan wisata Gunung Bromo, sebab untuk mengerahkan water bombing saja dibutuhkan biaya lebih dari Rp 200 juta setiap kali mengudara.

Sebelumnya, kebakaran di kawasan wisata Gunung Bromo dipicu akibat pembakaran suara atau flare untuk sesi foto prewedding. Saat ini, penanggung jawab wedding organizer telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Biaya operasional water bombing itu satu sorti, satu jam sudah lebih dari Rp 200 juta dan belum tuntas saat ini mungkin (masih) kurang, karena seperti yang kita lihat di (Gunung) Arjuna saja itu operasi water bombing kita sudah lebih dari empat hari," ujar Abdul Muhari.

Abdul menambahkan, selain mengalami kerugian dari segi ekonomi, kebakaran Sabana Bromo juga menimbulkan kerugian ekologi yang membutuhkan waktu untuk restorasi.

Disisi lain, beredar kabar yang mengatakan jika tersangka dan kedua calon pengantin yang tengah melakukan sesi foto prewedding di Gunung Bromo terlihat santai saat api mulai membakar Bukit Teletubies.

Namun, menurut penasihat hukum lima saksi dan tersangka kebakaran Gunung Bromo akibat flare prewedding itu membantah jika pihaknya tak melakukan aksi apapun saat kebakaran itu berlangsung.

Tersangka mengaku jika dirinya mengambil sebanyak lima botor air untuk memadamkan api yang membakar lahan kawasan wisata Gunung Bromo akibat flare saat sesi foto prewedding.

"Mereka langsung mengambil botol berisi air yang memang bekalnya di dalam mobil. Kurang lebih ada lima botol besar yang klien kami ini ambil saat melihat ada asap," kata Mustaji saat ditemui di Polres Probolinggo, yang dikutip dari laman detiknews, Jumat (15/9/2023).

Lebih lanjut, Mustaji mengatakan bahwa saat kejadian munculnya asap akibat flare, angin sedang berhembus dengan kencang, sehingga lima botol air tidak cukup untuk memadamkan api tersebut.

Akibatnya, kobaran api semakin merembet hingga meluas ke area wisata Gunung Bromo yang sebelumnya tak terkena dampak kebakaran tersebut dan akhirnya memberikan dampak fatal bagi enam klien Mustaji.

"Tidak hanya angin kencang, karena juga kondisi rerumputan yang sudah sangat kering sehingga klien kami tidak bisa mengatasi," pungkasnya.

Tags:
kebakaran gunung bromo

Farida Fakhira

Reporter

Farida Fakhira

Editor