JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Nama Andrie Wibowo Eka Wardhana kini banyak diburu netizen.
Hal itu buntut Andrie Wibowo Eka Wardhana ditetapkan sebagai tersangka kasus kebakaran Bukit Teletubbies Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Seperti diketahui kasus kebakaran akibat flare di Bromo begitu viral di media sosial.
Tak heran profil serta akun Instagram Andrie Wibowo Eka Wardhana banyak dicari oleh netizen Tanah Air.
Lantas siapa itu Andrie Wibowo Eka Wardhana? Simak profil tersangka kasus kebakaran Bromo akibat flare di sini!
Andrie Wibowo Eka Wardhana yang selanjutnya akan disebut AW adalah seorang fotografer sekaligus Manajer Wedding Organizer (WO) bernama AW Pictures.
AW kini berusia 41 tahun, sehingga dapat diketahui ia lahir pada tahun 1982 di Lumajang.
Ia menikah dengan wanita berinisial FG sejak tahun 2012 lalu. Melansir berbagai sumber, AW adalah pria China Indonesia (Chindo).
Ia pernah menjalani pendidikan tinggi di Universitas Kristen Petra jurusan S1 Informatika.
AW diketahui aktif membagikan hasil fotografinya di media sosial Facebook hingga Instagram. Akun Instagram nya adalah @awpictures.id.
Namun akun tersebut sudah menghilang sejak kasus kebakaran ini viral di media sosial.
Instagram pribadinya @andrie_wibowo juga telah hilang beberapa hari lalu.
Kerugian akibat kebakaran mencapai Rp1,5 miliar
Biaya operasional pemadaman kebakaran kawasan wisata Gunung Bromo, Jawa Timur membengkak. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Abdul Muhari angkat bicara tentang hal ini.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebut jika denda yang membebankan tersangka, yang merupakan pihak wedding organizer mencapai nilai Rp 1,5 miliar rupiah.
Denda tersebut dinilai tak bisa menutupi pengeluaran pemerintah dalam memadamkan api yang membakar kawasan wisata Gunung Bromo, sebab untuk mengerahkan water bombing saja dibutuhkan biaya lebih dari Rp 200 juta setiap kali mengudara.
Sebelumnya, kebakaran di kawasan wisata Gunung Bromo dipicu akibat pembakaran suara atau flare untuk sesi foto prewedding. Saat ini, penanggung jawab wedding organizer telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Biaya operasional water bombing itu satu sorti, satu jam sudah lebih dari Rp 200 juta dan belum tuntas saat ini mungkin (masih) kurang, karena seperti yang kita lihat di (Gunung) Arjuna saja itu operasi water bombing kita sudah lebih dari empat hari," ujar Abdul Muhari.