"Jadi buat aku, pepatah ini enggak terlalu berlaku. Uang kamu adalah uang kita, uang aku juga uang kita. Aku percayanya gitu sih," sambungnya.
Maudy juga ingat betul bagaimana pengorbanan Jesse Choi yang berani mempertaruhkan finansial agar bisa menikahinya dan tinggal di Indonesia.
Hal tersebut yang membuat Maudy merasa perlu untuk turut berkontribusi terhadap finansial rumah tangga.
"Aku juga merasa kita memiliki pengalaman unik, di mana ketika kamu pindah ke sini, kamu mengambil risiko finansial dan karier yang sangat besar. Jadinya lebih buram tapi kita tetap ambil risiko itu," ungkap Maudy.
"Jadi ke depannya, apa pun dan berapa pun penghasilan aku karena dukungan kamu dan dengan adanya kamu di sini sama aku, harus jadi milik kita bersama dan begitu pula sebaliknya," lanjutnya.
Jesse Choi lantas memberikan pandangan pribadinya mengenai pepatah yang tadi disampaikan oleh Maudy Ayunda.
Pria berdarah Korea ini justru menilai bahwa pepatah tersebut terdengar sangat lucu.
"Kamu tentunya sudah tahu aku setuju, kan? Aku pikir itu gemes sih. Itu pepatah yang lucu. Tapi itu enggak terlalu relevan dan diterapkan di kita. Aku melihatnya lebih kayak kita bareng-bareng masukin 100 persen dari masing-masing penghasilan kita ke sebuah pot," kata Jesse Choi.
"Jadi kita masukkan ke satu tempat dan yang bikin istimewa adalah karena setiap keputusan untuk mengeluarkannya dari pot selalu dibuat bersama-sama. Beberapa keputusan dibuat dengan menguntungkan aku lebih banyak, beberapa lainnya lebih menguntungkanmu," sambungnya.
Jesse Choi lantas merasa beruntung karena bisa menikahi Maudy Ayunda.
Jesse merasa dirinya dan Maudy beruntung karena sama-sama paham prinsip finansial dan punya tujuan hidup yang sama.
"Aku rasa kita beruntung karena kita benar-benar paham akan hal itu. Bahwa aku enggak mungkin melakukan sesuatu terhadap uang kita yang menguntungkan aku doang, atau lebih buruk lagi menjatuhkan kamu. Itu membuat kita mengambil keputusan dengan langkah panjang dan lebih menarik," ujar Jese Choi.