“TAHU nggak mengapa Partai Amanat Nasional (PAN) mendukung Prabowo sebagai capres 2024?,” tanya Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.
“Dukungan itu sebagai sikap politik partai, tentu setelah mempertimbangkan banyak hal. Di antaranya capres yang didukungnya akan memenangkan kontestasi. Terpilih pada pilpres mendatang,” kata mas Bro.
“Keyakinan akan menang berdasarkan sejumlah keunggulan yang dimiliki kandidat. Di antaranya kemampuan melanjutkan pembangunan yang lebih baik lagi, bisa membawa kemajuan bagi bangsa dan negara,” tambah Yudi.
“Itu petimbangan secara umum. Karena semua partai tentu berpendirian bahwa capres yang didukungnya akan membawa kemajuan karena memiliki kemampuan untuk memajukan negara kita” ujar mas Bro.
“Apa alasan khusus sehingga PAN mendukung Prabowo?” tanya Heri lagi.
“Seperti dikatakan Ketum PAN, Zulkifli Hasan, sosok Prabowo dinilai sebagai jalan tengah. Menurut penilaiannya, bacapres saat ini, ada satu kanan, satu kiri,” kata mas Bro.
“Jadi pilihan dijatuhkan karena Prabowo merupakan jalan tengah. Tidak ke kanan, tidak pula ke kiri. Tegap, lurus pada posisinya di tengah. Tidak terombang –ambing ke kanan atau ke kirin,” tambah Yudi.
“Tengah itu pusat perhatian. Makin ke titik tengah, nilainya semakin bagus loh,” tambah mas Bro.
“Loh kok bisa?,” tanya Yudi.
“Perhatikan kalau lomba memanah atau menembak. Jika sasaran tepat di titik tengah nilainya sangat bagus,” jawab mas Bro.
“Iya juga. Orang membeli barang juga pilih yang tengah, apalagi ibu – ibu. Pilih mangga, mengaduk – aduk yang ada di tengah. Meski yang di kiri kanan terlihat bagus, tetap saja pilihnya yang ada di tengah,” kata Heri.
“Berdiri di posisi tengah juga menjadi kokoh dan kuat. Berada di tengah juga menguntungkan, karena bisa merangkul ke kanan atau ke kiri,” ujar Yudi.
“Kalau soal merangkul,itu karakter Prabowo yang selama ini menggunakan jurus merangkul dalam menapaki kontestasi, bukan memukul,” kata mas Bro.
Seperti pernah diberitakan, Prabowo menganggap Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan bukanlah lawan, tetapi saudara sendiri. “Kita jangan sungkan untuk saling merangkul, saling bersahabat.” kata Prabowo dalam suatu kesempatan bertemu Ketum Perindo, Hary Tanoesoedibjo, di Jakarta, Rabu (31/5/2024). (jokolestari)