BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Pihak pengawas SMA se Kota Bekasi dari Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III, Lukman turut merespon dugaan aksi percaloan PPDB di SMAN 18 Kota Bekasi.
Lukman menjelaskan, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahap satu dan kedua berjalan sesuai semestinya di sekolah tersebut.
Namun ia membenarkan, terkait kabar beredar adanya oknum yang bermain dalam sistem PPDB di SMAN 18 Kota Bekasi.
"Hanya memang ada oknum tertentu yang menyalahgunakan, jadi ada oknum satpam dengan operator sekolah dia bermain di luar sistem," ujar Lukman, Senin (14/8/2023).
Pada Senin, pekan lalu dijelaskan Lukman sempat sejumlah orang tua menanyakan perihal anaknya ke SMA N 18 Kota Bekasi yang hingga saat itu belum memulai belajar.
"Jadi pihak sekolah kaget, kok ada orang tua yang menanyakan tentang anaknya, akhirnya ditelusuri itu ada dua oknum itu yang bermain," imbuhnya.
Lebih lanjut, sejauh ini Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) telah berjalan.
Bahkan kuota PPDB tahap satu dan kedua telah terpenuhi.
Namun terhadap oknum dari sekuriti dan staff operator yang disanksi pemecetan, menurutnya segera menunggu proses.
"Sudah dilakukan pemanggilan, dan sebagainya, maka itu harus di eksekusi," ungkap Lukman.
Sebelumnya, Poskota.co.id menelusuri, isu dugaan percaloan yang dilakukan oknum operator SMAN 18 Kota Bekasi bernama Asep.
Melalui keterangan Suhadi, selaku mantan keamanan yang telah dipecat di SMAN 18 Kota Bekasi itu, diduga Asep jadi sosok sakti, dan meminta sejumlah syarat termasuk upeti agar para siswa dapat masuk ke SMAN Negeri favorit.
Suhadi menyeru, terdapat 13 orang yang telah menyerahkan berkas, 12 diantaranya ingin masuk ke SMAN 18 dan satu orang lainnya menginginkan masuk ke SMAN 1 Kota Bekasi melalui Asep.
Rata rata, orang tua menyetor uang berfariatif mulai dari Rp7 hingga 20 juta.
"Sudah saya serahkan 13 berkas dan amplop nya semua, total 7 juta di kali 12 orang dan satu orang ke SMA 1 itu 20 juta, jadi ada 104 juta," kata Suhadi. (Ihsan Fahmi).