PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Puluhan hektare sawah para petani di Kabupaten Pandeglang tidak bisa diolah atau ditanami padi, lantaran sawah tersebut kekeringan akibat musim kemarau.
Seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Pagelaran, Patia, Sukaresmi dan wilayah lainnya, persawahan para petani pasca panen beberapa bulan lalu kini kekeringan dan tidak bisa ditanami lagi.
Diketahui, puluhan bahkan ratusan hektare sawah para petani di sejumlah wilayah tersebut merupakan sawah tadah hujan. Untuk bisa berproduksi lagi, harus menunggu musim hujan tiba.
"Lihat saja tanah sawah pada belah akibat kekeringan. Sekarang tidak bisa diolah untuk ditanami padi, harus nunggu hujan tiba, karena sawah ini tadah hujan," ungkap Udin, salah seorang petani di wilayah Patia, Minggu (13/8/2023).
Udin mengaku, memang di kawasan pertanian ini terdapat saluran irigasi, namun karena sumber airnya tidak ada akhirnya saluran irigasi tersebut juga kering tidak bisa mengaliri air ke lahan pertanian.
"Irigasi juga kering, karena dari air dari hulu juga volumenya sudah mengecil sehingga tidak bisa mengalirkan air ke pesawahan kami," katanya.
Akibat lahan sawah tidak bisa diolah, saat sebagian besar petani harus bekerja serabutan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Paling kami kerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kadang kuli ngambil buah kelapa, kerja kuli bangunan dan kerja kasar lainnya," ujarnya.
Petani lainnya, Ishak mengaku, dampak musim kemarau ini lahan pertanian tidak bisa diolah karena kekeringan. Mayoritas lanjut dia, persawahan di wilayahnya tadah hujan, jadi untuk bisa tanam padi lagi harus nunggu musim hujan tiba.
"Harus nunggu musim penghujan untuk kami bisa mengolah sawah lagi. Karena tidak ada sumber air yang dapat kami gunakan untuk mengairi sawah," katanya.