JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Kasus pencurian sepeda motor (curanmor) belakangan marak terjadi di berbagai wilayah. Bahkan pelaku curanmor mayoritas merupakan sindikat yang kerap bermain.
Baru-baru ini Polsek Tambora mengungkap sindikat curanmor asal Lampung.
Sebanyak 18 unit sepeda motor diamankan saat hendak diberangkatkan Lampung menggunakan truk. Dalam pengungkapan ini 6 orang pelaku ditetapkan tersangka.
Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama menegaskan jika pencegahan aksi curanmor harus dari hulu. Dalam hal ini, pabrik pembuatan sepeda motor harus melengkapi pengamanan yang ketat.
"Hulunya adalah pabrikan sepeda motor. Mereka wajib memperbaiki fitur keamanan sepeda motor yang mereka produksi dan jual kepada masyarakat," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (1/8/2023).
Dikatakan Putra, motor yang menjadi incaran para pelaku curanmor diantaranya yakni Honda Vario, Honda Beat, Yamaha N Max, Yamaha Mio, dan Honda Scoopy.
Menurutnya, pabrik sepeda motor harus melengkapi fitur keamanan yang kuat. Meski harga motor yang ditawarkan kepada masyarakat itu murah.
Pasalnya, masyarakat pastinya berbondong-bondong mencari harga motor yang murah. Tanpa mereka ketahui motor yang mereka beli tidak dilengkapi fitur keamanan yang kuat.
Berbagai upaya telah dilakukan pihak kepolisian bersama tiga pilar guna mencegah praktik curanmor. Mulai dari patroli hingga melakukan pemasangan cctv di lokasi rawan.
Namun jika pabrik motor tak melengkapi fitur keamanan yang kuat, maka kejahatan curanmor marak terjadi.
"Jika upaya pencegahan Curanmor dari hulu hingga ke hilir bisa dilakukan maka setidaknya kedepan kejahatan Curanmor dapat terus menurun drastis. Polisi Polsek nantinya dapat fokus untuk pencegahan kejahatan jalanan lain seperti begal, penipuan, penggelapan, KDRT, kejahatan seksual dan tawuran remaja yang juga masih terjadi di wilayah hukum Polsek Tambora," ungkap Putra.
Lebih jauh, Putra menilai jika pabrik motor harus bersaing dengan cara memaksimalkan fitur keamanan yang ada. Bukan berlomba-lomba untuk menjual kendaraan dengan harga terjangkau namun fitur keamanannya lemah.
"Setiap kelemahan security system yang ditemukan oleh penjahat pada sepeda motor yang mereka produksi, maka mereka harus melakukan perbaikan secara terus menerus atau menjadi sebuah siklus perbaikan yang terus menerus," terangnya.
Diketahui, Unit Reskrim Polsek Tambora membongkar sindikat pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Terbongkarnya sindikat ini bermula ketika polisi menemukan truk yang tengah mengangkut kendaraan hasil curian.
Dalam pengungkapan ini sebanyak 6 pelaku curanmor ditangkap. Diantaranya berinisial AAN (31), AP (23), U (46), E (30), AM (27), dan S (19).
Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama mengatakan jika para pelaku memanipulasi truk seakan hendak membawa perabotan rumah tangga. Motor hasil curian ditumpuk dengan menggunakan perabotan rumah.
Sebanyak 18 unit sepeda motor diamankan dari penangkapan para pelaku. Diketahui tersebut mengangkut motor hasil pencurian dari Jakarta ke Lampung.
Terbongkarnya sindikat curanmor asal Lampung itu berawal dari hasil pengembangan unit Reskrim Polsek Tambora terkait kasus curanmor.
Petugas mendapati truk asal Lampung itu tengah menepi di pinggir jalan kawasan Kalideres, Jakarta Barat pada Sabtu (29/7/2023).
Saat didekati petugas, sopir mencoba kabur dengan menyalakan mesin mengarah ke Tangerang. Petugas yang curiga langsung mengamankan sopir beserta truk. (Pandi)