JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Selatan berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar sosialisasi Penanggulangan Manajemen Bencana di Aula Gedung PMI Kota Jakarta Selatan, Sabtu (29/7/2023) siang.
Menurut Ketua PMI Jakarta Selatan, H.Abdul Haris, sebanyak 70 peserta dari kalangan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Dharma Bumiputera Jakarta, dan Relawan PMI dibekali dengan kemampuan menghadapi tanggap bencana.
"Tugas pokok PMI mengamankan atau mengatasi dalam setiap masalah bencana. Serta melaksanakan pelayanan kepada masyarakat lantaran tidak dapat diperoleh jika tidak ada personil yang mendukung," ujar H.Haris kepada Poskota disela acara.
Mantan Kasudindukcapil Kota Jakarta Selatan ini mengungkapkan seminar berjalan sehari. Dalam acara tidak hanya memberikan pemantapan dalam mengatasi tanggap bencana juga akan ada dialog reaktif.
"Pengisi nara sumber kita adakan dari Suku Dinas (Sudin) Damkar, DLHK, Kehutanan, dan Komisi Pemilihan Umum (KPU)," katanya.
Setelah dilaksanakan acara Seminar Penanggulangan Manajemen Bencana ini, lanjut H.Haris diharapkan dapat membuahkan hasil pengalaman yang lebih baik.
"Untuk peserta total ada 70 orang yaitu diantaranya unsur mahasiswa dari STIE Dharma Bumiputera Jakarta, ada 50 orang, SKPD 10 orang juga dikuti oleh para relawan posko," tambahnya.
Para peserta nantinya, lanjut H.Haris setelah mengikuti kegiatan ini dapat menjadi tenaga profesional juga mitra relawan PMI dalam penanggulangan bencana.
"Seminar ini merupakan inovasi pertama dengan berkolaborasi dukungan dari beberapa unsur elemen termasuk pemerintah Sudin Kota Jakarta Selatan ditambah dalam dunia pendidikan mahasiswa STIE Bumiputera juga diikut sertakan," pungkasnya.
Perjanjian MoU BNPB, STIE Bumiputera, dan BNPB, H.Haris dapat bersinergi dalam persoalan sumber daya manusia tidak hanya dalam kesiap-siapan tanggap bencana juga dapat ikut partisipasi dalam donor.
Terpisah Kabag Kesra Kota Jakarta Selatan, Habib Ashari mengatakan dalam acara hari ini diselenggarakan PMI Jaksel dengan BNPB patur diapresiasi apalagi diikuti para mahasiswa Ekonomi dari STIE Bumiputera.
"Kolaborasi PMI, BPBD, SKPD Jakarta Selatan, serta elemen masyarakat seperti para komunitas patut diapresiasi. Diharapkan setelah mengikuti seminar akan dapat paham betul bagaimana mengatasi pencegahan bencana," tuturnya.
Ashari menyebutkan Wali Kota Kota Jakarta Selatan Munjirin rutin mengedukasi pemberian sosialisasi banjir maupun cara menghadapi kebakaran.
Sedangkan Direktur Direktorat Kesiapsiagaan BNPB Drs. Pangarso Suryotomo mengatakan bencana urusan bersama koordinasi dan kolaborasi mudah-mudah gampang.
"Untuk cara hari ini terlihat lebih lengkap dapat berkoordinasi dan kolaborasi beberapa pihak. Juga peserta diikuti oleh mahasiswa, relawan sebagai bentuk wujud pentahelik," tambahnya.
Suryotomo beranggapan sangat pentingnya acara ini adalah untuk persiapan bencana sewaktu-waktu bisa datang kapanpun sudah dapat kesiap-siagaan.
"Untuk wilayah Jakarta Selatan banyak gedung-gedung dan padat pemukiman juga. Jadi sewaktu-waktu dapat terjadii bencana. Sehingga dengan ketangguhan bencana dan kesiap-siagaan siaga bencana dapat diantisipasi," tutupnya. (Angga)