JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, sukses menggelar Workshop “Menuju Industri Perfilman” di 6 kota. Yang terakhir dii Kota Jambi pada 7 - 9 Juli 2023 lalu.Sebelumnya workshop digelar di Yogyakarta, Bandung, Surabaya, dan Mataram
Sandiaga mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan kompetensi sineas lokal supaya menghasilkan karya yang memiliki nilai jual.
“Sampai hari ini kami terus berupaya mendorong sineas-sines lokal agar naik kelas dan mendapatkan kesempatan yang sama. Melalui kegiatan workshop ini diharapkan bisa menambah literasi, semakin melek industri, dan meningkatkan produktivitas sehingga nantinya mereka bisa menghidupkan ekosistem perfilman, menghasilkan nilai ekonomi, serta berdampak positif untuk masyarakat luas”, ujar Sandiaga Uno.
Workshop yang berlangsung selama 3 hari ini diikuti oleh perwakilan komunitas film asal Bandar Lampung, Bengkulu, Jambi dan sekitarnya.
Selama mengikuti kelas, peserta saling bertukar pikiran dan pengalaman dengan para pelaku industri perfilman nasional seperti Jeihan Angga (Sutradara/Penulis Naskah), Abdul Manaf (Produser), Greg Arya (Editor), dan Ezra Tampubolon (Pengarah Artistik).
Turut hadir pula perwakilan Founder Festival Film Bulanan, Vera Damayanti, serta perwakilan dari FlipFlop TV, Indra Agus Rahman dan Akbar Rusdi yang akan memberi pendanaan dan pendampingan produksi bagi proposal film terpilih.
Selain dikenalkan dengan dunia industri perfilman, para peserta workshop juga diberi edukasi bagaimana membuat proposal film, mendistribusikan film, merancang film yang bisa dipasarkan, budgeting, sampai proses pitching.
Salah satu peserta workshop, Rudi Hariandi perwakilan dari Forum Film Merangin merasakan langsung manfaat setelah mengikuti workshop ini, “Manfaat yang saya dapatkan setelah mengikuti workshop Festival Film Bulanan ini yang pertama sudah mengubah mindset saya, kedua workshop ini bisa mempertemukan kami para komunitas film yang tersebar di Jambi”, ujar Rudi.
Hal senada juga diungkapkan Azzam Rabbani dari Lunar Indonesia asal Bengkulu, “Jujur untuk mencari kelas workshop secara gratis itu susah, kalau pun gratis itu ilmunya ecek-ecek, standar, yang udah pernah kita tahu. Nah workshop ini bisa dibilang gratis dan luar biasa, materi-materinya asyik, mengubah paradigma tentang film itu sendiri”, ungkap Azzam.
Sementara bagi Muhammad Husni, dari CV Turion Kreatif merasa workshop kali ini sangat berbeda dari yang sebelum-sebelumnya, biasanya kita belajar tentang teknis, bagaimana cara membuat film, kalau di sini kita melihatnya dari sisi yang berbeda, bagaimana film bisa mempunyai nilai jual”, ucap Husni.
Sependapat dengan Husni, peserta dari Forum Film Jambi, Fikri Nuril Huda mengatakan workshop ini bagus dan sangat bermanfaat terutama bagi sineas lokal, “Kita enggak lagi diajarin bagaimana cara membuat film, tapi lebih ke bisnisnya, karena menurut saya itu yang penting, percuma kita bisa buat film tapi tidak bisa membisniskan/mendistribusikannya”, tutur Reza.
Semangat dan antusiasme peserta juga dirasakan oleh Ezra Tampubolon selaku pemateri, “Hari ini kelasnya seru banget, pesertanya antusias, banyak yang nanya, seneng sih liat semangat dan antusiasme teman-teman itu tentang film khususnya artistik”, kata Ezra.
Dalam sambutannya, Mohammad Amin selaku Direktur Musik, Film dan Animasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, berharap Workshop Festival Film Bulanan ini menjadi trigger untuk mendukung sineas di daerah agar lebih percaya diri, berani menggali dan mengelaborasi nilai-nilai kearifan lokal yang universal, cerita menarik yang relate dengan kehidupan dan potensi kreatif lokal yang dimiliki untuk diangkat dalam karya-karya filmnya sehingga berdampak pada munculnya gelombang tren inovasi karya film yang unik, autentik dan berdaya saing tinggi sehingga memperkuat ekosistem film Indonesia baik dari sisi supply maupun demand.(tri)