BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Menjelang Hari Raya Idulfitri 1444 H, nasib memprihatinkan menimpa puluhan jiwa di Kecamatan Cibinong dan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat lantaran ditimpa bencana alam.
Disaat hanya tinggal menghitung hari untuk merayakan Lebaran, sebanyak 56 Jiwa di dua Kecamatan tersebut harus mengelus dada lebih dalam.
Pasalnya, akibat dilanda hujan deras dengan intensitas yang tinggi dan disertai angin kencang, membuat satu rumah warga di Kelurahan Karadenan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor ambruk dan hampir rata dengan tanah.
Staff Kedaruratan dan Logistik (Ratik) pada BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin mengatakan, angin kencang yang mengambrukan satu rumah warga tersebut terjadi sekira pukul 18.30 WIB.
"Dikarenakan hujan deras disertai angin yang terjadi di wilayah tersebut mengakibatkan satu unit rumah mengalami kerusakan (ambruk)," kata Jalal melalui keterangannya, Rabu (19/4/2023) malam.
Akibatnya, dua orang penghuni rumah yang ambruk tersebut terpaksa mengungsi lantaran rumah miliknya tidak bisa ditempati untuk sementara waktu.
"Sementara (korban) mengungsi kerumah tetangga di alamat yang sama karena rumah tidak bisa ditempati dan material puing bangunan akan dikerjakan esok hari dengan bergotong royong," ujarnya.
Menurut Staff BPBD Kabupaten Bogor ini, diperlukan penanganan cepat dari dinas terkait agar rumah tersebut bisa kembali ditempati.
"Butuh penanganan segera dari dinas terkait karena konstruksi bangunan sebagian besar sudah dalam kondisi rapuh," terangnya.
Sementara itu, masih kata Jalal, di Kecamatan Gunung Putri, tepatnya di Perumahan Griya Bukit Jaya RT.6/19, Desa Bojong Nangka, puluhan warga dikagetkan oleh banjir dadakan lantaran jebolnya Tembok Pembatas Tanah (TPT) di lokasi tersebut.
"Disebabkan hujan deras dengan intensitas yang lama, mengakibatkan TPT milik pengembang Perumahan ambruk sehingga menghambat aliran air kali wanaherang," kata Jalal.
Akibat ambruknya TPT yang membuat aliran air kali wanaherang tersebut, membuat air pun meluap ke pemukiman warga.
"Mengakibatkan banjir lewatan dengan tinggi debit air 30 centimeter (cm)," ucap Jalal.
Dampak dari kejadian tersebut, sedikitnya 12 rumah yang diisi 54 jiwa ini pun terendam banjir dalam waktu yang cukup lama.
Beruntung banjir yang dibarengi longsor tersebut tak membuat kerusakan terhadap rumah warga.
"Untuk saat ini banjir sudah mulai surut, sudah dilakukan koordinasi dengan aparat desa serta diberikan arahan dan himbauan bilamana terjadi kembali hujan deras agar melalukan evakuasi mandiri," paparnya.
BPBD pun meminta penanganan cepat dari dinas terkait agar kejadian serupa tak terjadi lagi saat hujan kembali melanda.
"Butuh penanganan segera dari pihak terkait agar bilamana cuaca buruk tidak terjadi lebih parah," pungkasnya. (panca aji)