ADVERTISEMENT
Sabtu, 1 April 2023 19:04 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gas air mata sendiri diketahaui terbuat dari bahan kimia yang dapat menyebabkan sakit mata dan pernapasan yang parah, iritasi kulit, pendarahan, dan setelah lama terpapar, kebutaan.
Rajoub mengatakan bahwa penyerangan Israel dimaksudkan untuk mencelakai nyawa pemain dan penggemar sepak bola.
"Saya pikir mereka adalah neo-Nazi. Menargetkan pemain dan penggemar sepak bola, dan menembakkan gas air mata di lapangan dan stadion, adalah noda di wajah pendudukan (Israel)," kata Rajoub.
Dia menambahkan bahwa PFA akan mengajukan keluhan kepada FIFA tentang insiden tersebut dan mengkomunikasikan masalah tersebut dengan federasi sepak bola di Asia dan seluruh dunia "untuk mengakhiri terorisme terhadap olahraga".
Tentara Israel kemarin menembakkan gas air mata ke Stadion Faisal Al-Husseini, saat turun minum pertandingan final Piala Liga Palestina antara Balata FC vs Jabal Al-Mukaber. 🇵🇸
— FaktaBola (@FaktaSepakbola) March 31, 2023
Sumber: Federasi Sepakbola Palestina
Parahh cuy, cc @FIFAcompic.twitter.com/SB5d5lFCqW
Serangan Gas Air Mata Adalah Bentuk Pendudukan Israel
Rajoub mengatakan tidak ada gesekan atau bentrokan dengan pasukan Israel, dan mereka terkejut melihat tabung gas air mata menghujani lapangan.
"Kami percaya bahwa bukti ini dapat menjadi dasar untuk menghadapi kejahatan pendudukan terhadap rakyat kami dan olahraga Palestina oleh para neo-Nazi," katanya kepada TV Palestina saat berada di stadion.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT