Muslim Uyghur Dilarang Berpuasa, China Minta Patuh Pada Tradisi Minum Alkohol dan Makan Babi
Senin, 27 Maret 2023 09:45 WIB
Share
Warga muslim Uyghur.(ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Larangan pemerintah China bagi umat muslim berpuasa mendapat protes keras dari Kongres Uyghur Sedunia.

Seorang pejabat yang menjawab telepon di biro pendidikan daerah Xinyuan, Xinjiang, mengungkapkan bahwa orang-orang di bidang pendidikan dan setiap orang dewasa yang bekerja untuk pemerintah dilarang berpuasa selama Ramadhan.

"Siswa tidak diperbolehkan berpuasa dan anggota keluarga yang menjadi pegawai negeri juga tidak diperbolehkan," kata pejabat tersebut seperti dikutip dari rfa.org, Sabtu (24/3/2023).

Seorang muslim Kazakh bernama Kamina mengatakan, siapa pun yang ditemukan berpuasa akan dikenakan pembalasan.

"Puasa benar-benar tidak diperbolehkan," katanya.

 "Beberapa orang dengan sukarela meninggalkan puasa karena takut, sementara yang lain berpuasa secara diam-diam," paparnya.

"Beberapa tempat mengizinkan puasa tetapi kemudian mereka memantau orang-orang itu, menyebut mereka sebagai pemuja agama, dan mereka ditahan," terangnya.

Juru bicara Kongres Uyghur Sedunia Dilshat Rishit mengungkap hal serupa.

"Selama Ramadhan, pihak berwenang meminta 1.811 desa (di Xinjiang) untuk menerapkan sistem pemantauan sepanjang waktu, termasuk inspeksi langsung ke rumah-rumah keluarga Uyghur," tutur Rishit.

Ketua komite agama, Kongres Uyghur Sedunia Turghunjan Alawudin menuturkan, China tidak menghormati budaya atau menoleransi kepercayaan agama orang lain.

Halaman
1 2 3 4