AS, POSKOTA.CO.ID - Dana simpanan di bank-bank kecil di AS mengalami penurunan dalam jumlah rekor.
Situasi tersebut menyusul bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB) pada 10 Maret.
Keterangan ini dirilis bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve pada Jumat (24/3/2023).
Jumlah dana simpanan di bank-bak kecil AS turun sebesar $ 119 miliar atau Rp 1.804 triliun menjadi $ 5,46 triliun atau Rp 82.806 triliun pada pekan 15 Maret.
Angka tersebut lebih dari dua kali lipat penurunan simpanan dalam jumlah rekor sebelumnya dan penurunan terbesar dalam persentase dari keseluruhan simpanan pada pekan yang berakhir 16 Maret 2007. Demikian dilansir dari Reuters.
Data mingguan the Fed menunjukkan pinjaman oleh bank-bank kecil meningkat sebesar $ 253 miliar menjadi $ 669,6 miliar. Bank-bank kecil di AS adalah bank-bank yang tidak termasuk 25 bank komersial terbesar di sana.
“Alhasil bank-bank kecil menyimpan $ 97 miliar lebih banyak uang tunai pada akhir pekan. Hal itu mengindikasikan bahwa sebagian simpanan untuk menumpuk pundi-pundi sebagai langkah pencegahan jika para nasabah ingin menarik uang mereka,” kata analis Capital Economics Paul Ashworth dalam catatannya.
SVB kolaps setelah bank itu tidak mampu menangani penarikan dana yang cepat dan masif oleh para nasabah.
Para nasabah menarik puluhan miliar dollar hanya dalam beberapa jam.
Dana simpanan di bank-bank besar AS naik sebesar $ 67 miliar menjadi $ 10,74 triliun pada pekan yang sama menurut data the Fed.
Dana simpanan bank AS Secara keseluruhan turun setelah melonjak pada saat penyaluran bantuan pandemi pada 2020 dan pada awal 2021.
Pembalikan tren untuk bank-bank besar kentara. Kenaikan tersebut setara dengan sekitar setengah dari penurunan simpanan di bank-bank kecil yang mengindikasikan sebagian uang tunai mungkin telah masuk ke dana pasar uang atau instrumen lainnya.
Bank-bank besar juga meningkatkan pinjaman sebesar $ 251 miliar.
Kemungkinan tren pergeseran dana simpanan di bank-bank kecil akan berlanjut masih belum jelas. ***