Teknologi GPT-4 Kian Mutakhir

Rabu 22 Mar 2023, 22:00 WIB
GPT-4

GPT-4

POSKOTA.CO.ID - Model kecerdasan buatan yang lebih mutakhir datang dari perusahaan rintisan OpenAI.

OpenAI menciptakan chatbot ChatGPT yang akhir-akhir ini populer. Dengan GPT-4 sebagai versi anyar dari GPT sebelumnya.

Dalam unggahan di blog, perusahaan tersebut menyebutkan teknologi terbarunya adalah "multimodal”. Artinya, program tersebut dapat memproses gambar serta petunjuk teks menjadi konten. Fitur input teks hanya akan tersedia bagi pelanggan ChatGPT Plus dan pengembang perangkat lunak.

Namun OpenAI masih meneliti kemampuan GPT-4 dalam mengolah input gambar. Demikian dikutip dari Reuters pada bulan ini.

Situasi tersebut menandakan bagaimana para pekerja kantor dapat beralih pada teknologi kecerdasan buatan untuk tugas-tugas yang mereka kerjakan.

Hal tersebut juga menjadi sinyal bagaimana perusahaan teknologi bersaing untuk memenangkan bisnis tersebut.

Sementara Google milik Alphabet Inc mengumumkan “tongkat sulap” untuk perangkat lunak yang dapat menyusun hampir semua dokumen. Seorang eksekutif Microsoft juga mengatakan bahwa GPT-4 membantu menggerakkan mesin pencari Bing.

Teknologi terbaru OpenAI dinilai jauh lebih mutakhir dari chatbot GPT-3.5.

Dalam simulasi ujian pengacara bagi lulusan sekolah hukum AS sebelum terjun ke dunia profesional, model baru ini mendapat skor sekitar 10 persen teratas dari peserta tes, dibandingkan model lama yang berperingkat sekitar 10 persen terbawah, berdasarkan laporan OpenAI.

Kedua versi tersebut dapat tampak serupa dalam percakapan biasa. Tetapi perbedaannya muncul ketika kerumitan tugas mencapai ambang batas. OpenAI mencatat "GPT-4 lebih andal, kreatif, dan mampu menangani lebih banyak instruksi.”

Demonstrasi yang dilakukan Presiden OpenAI Greg Brockman menunjukkan bahwa dia dapat mengambil foto mock-up yang digambar tangan untuk situs web sederhana dan membuat situs web nyata berdasarkan hasil tersebut. GPT-4 juga dapat membantu individu menghitung pajak mereka.

Kepala Eksekutif OpenAI Sam Altman di Twitter menyebut GPT-4 paling mampu dan selaras dengan nilai dan niat manusia meskipun masih cacat.

Kemungkinan GPT-4 dalam menanggapi permintaan konten yang dilarang dibandingkan pendahulunya mencapai kurang lebih 82 persen.

Perusahaan tersebut menyebutkan versi terbaru memiliki skor 40 persen lebih tinggi pada tes faktualitas tertentu.

Program kecerdasan buatan sering kali keliru dalam memberi respons yang dikenal sebagai "halusinasi”. Hal ini menjadi tantangan bagi banyak program AI. ***

Berita Terkait

News Update