LAMPUNG, POSKOTA.CO.ID – Perampok bank di Lampung pada Jumat (17/3/2023), ternyata pengusaha kaya yang memiki banyak ruko dan kendaraan.
Heri Gunawan adalah seorang pengusaha kaya karena memiiki banyak ruko dan kendaraan. Pelaku Heri Gunawan (HG) juga memiliki usaha toko bangunan Logam Jaya dan biasa menggarap proyek.
Pada petugas, pelaku mengaku pecandu putau, dan akan memakai uang hasil rampokan tersebut untuk membeli putau.
"Pelaku sudah mengaku hasil tindak kriminal itu untuk membeli putau," kata Kapolresta Bandar Lampung Kombes Ino Harianto di Mapolresta Bandar Lampung, Jumat (17/3/2023) sore.
Ketua RT setempat Sunyoto mengungkapkan HG (42) telah membuka ruko material selama kurang lebih 5 tahun. Namun menurutnya pelaku bukan warga setempat melainkan hanya mengontrak.
Sunyoto menambahkan, pelaku memiliki kepribadian yang baik dan ramah, serta suka menyumbang jika di lingkungan ada kegiatan.
Namun informai yang diperoleh, pelaku HG diduga memiliki riwayat gangguan jiwa.
Hal ini berdasarkan kartu kuning bertuliskan Rumah Sakit Jiwa Lampung (RSJ Lampung) yang diduga milik pelaku.
Terkait kartu kuning yang diduga milik Heri Gunawan, tertulis alamat tempat tinggal berada di kawasan Kelurahan Kampung Sawah, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Kota Bandar Lampung.
Dirkrimum Polda Lampung, Kombes Pol Reynold Elisa P. Hutagalung mengungkapkan pelaku perampokan Bank Arta Kedaton Makmur Bandar Lampung diduga karena butuh uang.
"Motif awal masalah perekonomian, jadi pelaku ini sulit mendapatkan pekerjaan dari proyek (toko bangunan) pencarian nafkahnya, tapi itu masih kami dalami," kata Kombes Reynold, Sabtu (18/3/2023).
Dalam video yang beredar di aplikasi Whatsapp, tampak pelaku perampokan sedang diwawancara.
"Lagi butuh uang pak, usaha saya lagi jatuh," kata pelaku dalam video tersebut saat ditanya oleh seseorang.
Menurut pengakuan pelaku dalam video tersebut, dia memiliki usaha toko bangunan di wilayah Pasar Natar, Lampung Selatan.
Dalam video tersebut, pelaku juga mengaku dirinya beraksi merampok bank tersebut bersama dua temannya.
Adapun dua orang temannya menggunakan kendaaraan bermotor dan memantau situasi.
Sebelumnya, perampokan bermula saat satpam Bank Arta Kedaton bernama Tito Alexander bersama seorang teller Agnes berjalan menuju Bank Mayora yang lokasinya bersebelahan.
Setelah mengambil uang Rp300 juta di Bank Mayora, keduanya kembali ke Bank Arta Kedaton dikawal satpam Bank Mayora bernama Kismanto.
Pelaku tiba-tiba datang dari belakang merebut tas yang dipegang satpam Tito Alexander, hingga terjadi tarik menarik antara pelaku dengan satpam Tito dan dibantu satpam Bank Mayora Kismanto.
Pelaku kemudian mengeluarkan senjata air softgun dan langsung menembakkan senjata api tersebut ke arah satpam Tito dan mengenai perut samping sebelah kiri," ujar Ino.
HG juga menembak satpam Kismanto yang mengenai tangan sebelah kanan dan perut sebelah kanan.
Pelaku kemudian mengambil tas berisi uang Rp 300 juta di tangan satpam Tito. Namun saat akan melarikan diri, ia dicegat karyawan Bank Arta Kedaton.
Pelaku dibekap dari belakang oleh karyawan bank bernama Rendy dan senjata air softgunnya direbut
Sempat terjadi pergumulan, kemudian, datang salah satu karyawan lain bernama Hance yang ingin membantu Rendy, tapi ia malah tertembak dada sebelah kanan.
Kemudian senjata air softgun yang dipegang pelaku berhasil direbut.
Dibantu nasabah, karyawan dan warga sekitar pelaku berhasil diamankan.(tri)