INGGRIS, POSKOTA.CO.ID - Baru-baru ini klub kaya Liga Inggris Manchester City harus menghadapi tuntutan pelanggaran financial fair play (FFP) dari tahun 2009 hingga 2018. Skuat Pep Guardiola harus menghadapi kemungkinan beragam sanksi, dari pengurangan poin, hingga pencabutan titel.
FFP sendiri secara singkat merupakan aturan untuk membatasi pengeluaran klub selama berkompetisi di liga. Manchester City pun bukan satu-satunya tim yang pernah melanggar aturan keuangan ini. Di musim 2022-2023 sebelum The Citizen, Juventus sudah lebih dulu menerima sanksi untuk pelanggarannya.
Berikut ini penjelasan mengenai apa itu FFP, bagaimana cara kerjanya, sejak kapan berlaku, dan sanksi apa saja untuk pelanggarnya.
Apa Itu FFP atau Financial Fair Play dan Kapan Pertama Kali Berlaku?
Melansir dari Metro UK, adanya aturan FFP membatasi individu maupun perusahaan kaya pemilik klub sepak bola menggunakan kekuatan uang untuk membangun tim secara instan.
Baik Liga Primer Inggris, UEFA, maupun liga sepak bola lain memiliki peraturan sendiri untuk mengatur keuangan klub, yang berada di bawah payung Financial Fair Play atau FFP.
Peraturan FFP paling dikenal berasal dari UEFA selaku Federasi Sepak Bola Eropa. Aturan tersebut diterapkan sebelum dimulainya musim 2011/2012.
Di bawah aturan finansial UEFA itu, klub tidak diizinkan membelanjakan lebih dari 5 juta euro (4,2 poundsterling) dari apa yang mereka peroleh selama periode bergulir tiga tahun, atau 30 juta euro (25 juta poundsterling) jika pemiliknya mampu menutupi kerugian.
Pada tahun 2022, peraturan FFP baru disetujui oleh UEFA yang menyatakan bahwa pada tahun 2025, total pengeluaran klub untuk transfer, gaji, dan biaya agen tidak boleh melebihi 70 persen dari total pendapatannya.
Namun klub akan diizinkan kehilangan 60 juta euro (53,6 juta poundsterling) selama periode tiga tahun, dengan tambahan kerugian tahunan 10 juta (8,9 juta poundsterling) yang diizinkan. Ini dibolehkan jika klub dianggap 'dalam kesehatan keuangan yang baik'.
Sementara pengeluaran untuk infrastruktur, fasilitas pelatihan dan pengembangan pemain muda tidak termasuk dalam formula FFP.
Peraturan FFP Liga Primer Inggris
Adapun Liga Primer Inggris memiliki kerangka keuangannya sendiri, yang mencegah klub membayar jauh lebih banyak daripada yang mereka hasilkan.
Klub di liga kompetitif itu juga harus menyerahkan akun setiap tahun, mengungkapkan semua pembayaran yang dilakukan kepada agen dan membayar biaya transfer, gaji, dan tagihan pajak tepat waktu.
Mengapa Perlu Ada Financial Fair Play?
Financial Fair Play atau FFP pada prinsipnya ada untuk menjaga keamanan finansial sepak bola di masa depan.
Sebuah tinjauan UEFA pada tahun 2009 menyimpulkan bahwa lebih dari setengah dari 665 klub di seluruh Eropa kehilangan uang selama tahun sebelumnya. 20 persen klub diyakini berada dalam bahaya keuangan yang serius.
“Lima puluh persen klub kehilangan uang dan ini adalah tren yang meningkat. Kami perlu menghentikan spiral ke bawah ini,” kata Presiden UEFA, Michel Platini saat FFP diperkenalkan pada 2011, dikutip dari Metro UK.
Saat itu Platini juga menyebut klub memiliki kecenderungan menghabiskan lebih dari pendapatan, serta tidak membayar utang.
“Mereka telah menghabiskan lebih dari yang mereka peroleh di masa lalu dan belum membayar hutang mereka. Kami tidak ingin membunuh atau menyakiti klub; sebaliknya, kami ingin membantu mereka di pasar,” jelas Platini.
“Tim-tim yang bermain di turnamen kami telah menyetujui prinsip kami dengan suara bulat. Hidup sesuai kemampuan Anda adalah dasar akuntansi tetapi itu belum menjadi dasar sepakbola selama bertahun-tahun sekarang,” lanjutnya.
Meski demikian, klub semakin kesulitan mematuhi aturan FFP karena biaya transfer pemain yang melambung serta gaji yang membengkak.
Sanksi untuk Pelanggaran FFP
UEFA dan Liga Primer Inggris memiliki beberapa perbedaan dalam sanksi untuk pelanggar FFP baik secara finansial maupun olahraga.
Jika klub dinyatakan bersalah melakukan pelanggaran FFP, maka UEFA dapat memberi rangkaian sanksi sebagai berikut:
- Teguran
- Denda
- Pengurangan poin
- Pemotongan pendapatan dari kompetisi UEFA
- Larangan untuk mendaftarkan pemain baru untuk kompetisi UEFA
- Pembatasan jumlah pemain yang dapat didaftarkan oleh klub untuk kompetisi UEFA
- Diskualifikasi dari kompetisi yang sedang berlangsung
- Pengecualian dari kompetisi mendatang
Sementara di Liga Primer Inggris, rangkaian hukuman untuk pelanggaran FFP adalah sebagai berikut:
- Kompensasi
- Membatalkan atau menolak pendaftaran pemain
- Hukuman bersyarat
- Urutan pertandingan yang akan diputar ulang
- Pengurangan poin
- Penangguhan klub
- Pengusiran klub
- Perintah klub melakukan pembayaran
- Perintah lain yang dianggap sesuai
Demikian penjelasan mengenai apa itu FFP beserta sanksi untuk pelanggarnya. Manchester City yang melakukan pelanggaran di Liga Inggris kemungkinan akan mendapat rangkaian hukuman tersebut, atau lebih berat mengingat pelanggaran telah dilakukan selama sembilan tahun. (*)