ADVERTISEMENT

Dukungan Sosial Bagi OYPMK dan Disabilitas

Minggu, 29 Januari 2023 21:00 WIB

Share
Disabilitas bekerja.
Disabilitas bekerja.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

POSKOTA.CO.ID - Orang yang sedang dan pernah mengalami kusta (OYPMK) harus menghadapi berbagai tantangan.

Mereka tidak saja harus melewati pengobatan yang cukup panjang namun juga persoalan sosial seperti stigma dan diskriminasi. 

Al Kadri mengisahkan perjalanan panjangnya mencari pengobatan kusta. Dia mengalami bercak di kulit sejak 1977 dan baru mendapatkan obat pada akhir tahun 1989.

Dia mengalami gejala-gejala kusta sejak duduk di bangku sekolah. Di sekolah mengalami stigma dan diskriminasi. Tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah karena penyakitnya dianggap berbahaya.

Orang yang sedang mengalami kusta dan pernah mengalami kusta (OYPMK) kerap menerima perlakuan tidak manusiawi. Sejumlah hak mereka pun dilanggar. Karena itu upaya advokasi dan mempromosikan hak asasi manusia (HAM) dari orang-orang yang mengalami kusta dilakukan lewat wadah Perhimpunan Mandiri Kusta (Permata).

“Kami mencoba melakukan sosialisasi, penyuluhan, di mana pun kami berada.  Kami menyampaikan ke masyarakat bahwa perlakuan itu tidak benar,” ujar Ketua Permata ini pada Minggu (29/1/2023).

Dia menambahkan,“Juga sesungguhnya penyakit yang pernah kami alami itu penyakit biasa yang bisa disembuhkan. Itu yang kami lakukan.”

Sementara dukungan sosial Pemerintah untuk orang yang sedang dan pernah mengalami kusta (OYPMK) masih sangat minim.

“Perhatian khusus masih sangat minim. Banyak di komunitas kami terabaikan haknya. Kami belum mendapatkan layanan yang sesuai harapan sebagai orang yang sedang dan pernah mengalami kusta. Mereka sangat kesulitan memperoleh pekerjaan formal.”

Peran negara menjadi penting dalam hal ini agar OYPMK dan kelompok disabilitas tidak tertinggal. Ini disampaikan OYPMK Marsinah Dede.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT