Pembunuhan Berantai di Bekasi dan Cianjur, Total 9 Korban Dibunuh Wowon Cs

Jumat 20 Jan 2023, 15:37 WIB
Foto : Polda Metro Jaya saat merilis kasus pembunuhan sekeluarga di Bekasi. (ist)

Foto : Polda Metro Jaya saat merilis kasus pembunuhan sekeluarga di Bekasi. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus pembunuhan di Bekasi yang menewaskan satu keluarga yang diracun telah terungkap. Total korban dalam tragedi pembunuhan berantai tersebut berjumlah 9 orang di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat.

"Saat ini berjumlah 9, dengan 1 orang selamat yang anak-anak di bawah umur," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Jumat (20/1/2023).

Dalam kasus ini tersangka berjumlah tiga orang yakni Wowon alias Aki, Solihin alias Duloh dan M. Dede Solihin. Otak dari kasus pembunuhan berantai ini yakni tersangka Wowon. Sementara dua tersangka lain yakni Duluh dan Dede merupakan teman Wowon.

"Sedangkan Wowon memiliki istri almarhum yang di Bekasi, atas nama Maimunah, ini adik iparnya atau adiknya Maimunah almarhum ini, atas nama Y itu dinikahi oleh Dede. jadi urusannya adalah ipar, ya," papar Kombes Trunoyudo.

"Ini relasi antara tersangka yang masuk di dalam bagian partner in crime dalam kasus ini,," tambah Wisnu. Sampai saat ini pihak kepolisian masih mendalami kasus pembunuhan berantai dengan motif ingin menguasai harta milik korban bermodus tawarkan kekayaan itu.

Sebelumnya diberitakan, kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi yang diduga karena keracunan terungkap. Sejauh ini, pihak kepolisian telah menangkap tiga orang pelaku dalam kasus tersebut.

Ketiga pelaku diantaranya Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan M. Dede Solihin. Ketiga pelaku terbukti melakukan pembunuhan berencana dengan motif ingin menghilangkan nyawa korban.

Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran mengatakan di rumah pelaku Wowon yang berlokasi di Cianjur, Jawa Barat ditemukan sebanyak 3 lubang kuburan yang berisi 4 jenazah. Fadil mengatakan bahwa dalam kasus pembunuhan berencana itu, para pelaku dengan sengaja melakukan pembunuhan dengan niat tak ingin aksi tindak pidana yang mereka lakukan diketahui.

Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut Serial Killer dengan motif janji-janji yang dikemas supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya. "Keluarga dekat dianggap berbahaya karena mengetahui dia melakukan tindak pidana lain berupa pembunuhan dan penipuan kepada korban lain," ujarnya kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/1/2023).

Fadil memaparkan, pelaku Duloh alias Aki merasa mempunyai kekuatan untuk membuat orang atau korbannya kaya raya. Hal tersebut ternyata hanya akal bulus pelaku untuk menguasai harta korban.

"Duloh ini menarasikan dirinya punya kemampuan untuk meningkatkan kekayaan, lalu kemudian menyuruh Aki untuk mencari korban. setelah Aki mendapat target yang ingin sukses, kemudian diambil uangnya. Ketika kesuksesan tidak kunjung diraih, mereka menagih," katanya.

"Ada janji dan motivasi palsu, ada janji kepada target, setelah ditagih, korban ini yang sudah tertipu dihilangkan nyawa," tambah Fadil. Dari hasil penyelidikan, ada potensi para pelaku sudah melakukan kejahatan sebelumnya dengan modus sama. Hal tersebut berdasarkan keterangan langsung dari para pelaku.

Penyidik kembali menemukan fakta baru dalam kasus ini. Usai dilakukan rangkaian penyelidikan, ditemukan sebanyak 3 lubang kuburan yang berisi 4 jenazah di rumah pelaku Wowon di kawasan Cianjur, Jawa Barat.

"Di TKP Cianjur ada 4 kerangka, kemudian ada pengakuan tersangka satu kerangka lain dalam pencarian. Di Garut ada satu orang dikubur setelah sebelumnya dibuang ke laut," ungkap Fadil.

Terkait tindak pidana lain itu, Fadil menjelaskan, bahwa sebelum memutuskan membunuh korban di Bekasi, para pelaku ini kerap menjanjikan bisa melipat gandakan harta kepada calon korban.

Adapun modus melipat gandakan harta itu dikemas dengan cara ilmu supranatural untuk membuat orang sukses dan kaya.

"Sebenarnya endingnya adalah bagaimana mengambil uang pada korban yang terkena tipu daya," pungkasnya.

Dari hasil penyelidikan terungkap bahwa pelaku membunuh korban dengan menggunakan bahan berbahaya (racun). Bahan berbahaya itu dicampur ke dalam kopi.

"Hasil Labfor mengatakan muntahan tersebut mengandung pestisida yang sangat beracun. Itu adalah sebuah larutan berbahaya apabila dikonsumsi manusia bisa menyebabkan kematian," ucap Fadil.

Terpisah, Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan bahwa ditemukan fakta baru bahwa pelaku Dede juga berperan mengumpulkan dana dari TKW di luar negeri.

"Dijanjikan ketika sampai di Indonesia ada rumah bagus. Kemudian hasil pengakuan tersangka, mereka sudah bunuh 6 orang di luar TKP di Bekasi," bebernya. (Pandi)

Berita Terkait
News Update