ADVERTISEMENT

Buwas Siap Pasang Badan Hadapi Mafia Beras Dihadapan Para Pedagang

Jumat, 20 Januari 2023 15:04 WIB

Share
Foto : Direktur Utama (Dirut) Bulog Komjen Purn. Budi Waseso alias Buwas. (Poskota/Rizal Siregar)
Foto : Direktur Utama (Dirut) Bulog Komjen Purn. Budi Waseso alias Buwas. (Poskota/Rizal Siregar)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Hadapi mafia beras yang kian ganas,  Direktur Utama (Dirut)  Perum Bulog Komjen (Purn) Budi Waseso membuat gebrakan dengan  mengumpulkan para pedagang beras di kantor Bulog, Jakarta, Jumat (20/1/2023).

Budi Waseso siap pasang badan dalam menghadapi mafia beras tersebut. Sikap itu dilakukannya dengan mengingatkan mafia beras dirinya tidak tidak takut akan diberhentikan sebagai Dirut Bulog.

"Ada yang bilang saya orang lama, maka saya tahu mengatur pasar. Tidak ada itu. Bahkan dia (mafia beras, red) beberpa kali telpon saya. Dimata saya semua sama," kata Budi Waseso.

Pria yang akrab disapa Buwas menambahkan, saat ini pihaknya akan menjual beras impor murah milik Bulog seharga Rp8.300 perkilogram kepada para pedagang melalui skema operasi pasar.

Saat berdialog dengan para pedagang, Buwas blak-blakan kalau banyak karyawan Bulog yang tak suka dirinya. Alasannya sederhana, para karyawan Bulog tersebut tidak bisa 'bermain' di bisnis beras lagi.

Poskota TV

"Memang banyak yang menginginkan saya cepat-cepat keluar dari Bulog. Jadi gak ada urusan saya, anytime kapan saja saya dicabut ya silahkan, saya gak masalah. Tapi selagi ini amanah saya dan saya akan lakukan sebaik mungkin," tegas Budi Waseso.

Buwas banyak menemukan praktik kotor permainan beras yang dilakukan karyawan Bulog. Misalnya beras hilang atau penimbunan yang menyebabkan beras rusak dan kembali lagi ke Bulog. "Ini berkali-kali sering terjadi. Makanya sekarang saya bilang, saya cek lab. Kalau terjadi lagi ada temuan beras ini masuk lagi ke Bulog, nah itu suppliernya dan anggota saya pasti bermain. Saya tidak inginkan itu," bebernya.

Buwas pun tak ragu untuk memecat karyawan Bulog yang nakal. Salah satunya terjadi di Makassar dimana ada kasus beras Bulog hilang tanpa jejak. "Makanya saya nggak tunggu-tunggu, langsung aka saya  pecat duluan saja," ucapnya.

Meski telah mengendus adanya mafia beras, Buwas enggan mengungkapkannya ke publik. Dia menyebut, kewenangan untuk mengungkap mafia di bidang perberasan tersebut yaitu Satgas Pangan.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Novriadji Wibowo
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT