ADVERTISEMENT

Dinas Sosial DKI Klaim Tak Tahu Dugaan Korupsi Beras Bansos Covid-19

Jumat, 13 Januari 2023 14:44 WIB

Share
Foto : Petugas bulog menunjukkan beras Bulog. (Dok. Poskota)
Foto : Petugas bulog menunjukkan beras Bulog. (Dok. Poskota)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dinas Sosial (Dinsos) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akhirnya buka suara terkait penemuan 1.000 ton beras bantuan sosial (bansos) Covid-19 yang telah membusuk di Gudang Pulogadung, Jakarta Timur.

Menurut Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) DKI Jakarta Premi Lasari pihaknya tidak mengetahui terkait 1.000 ton beras milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tahun 2020 senilai Rp 2,85 triliun yang di timbun.

"Kalau saya gak tau itu (ada beras 1.000 ton di timbun). Kalau kami kan kontraknya sampai 31 Desember 2020 dengan Pasar jaya. Saya pastikan kami berkontrak habis di 31 Desember 2020," ucap Premi Lasari kepada wartawan Jumat (13/1/2023)


.Premi pun mengatakan, terkait penimbunan beras tersebut, pihaknya akan menelusuri beras busuk yang kembali ditemukan itu. "Kita tunggu saja ya, itu barang siapa ya. (Akan ditelusuri) sepertinya gitu," kata Premi.

Kemudian, saat ditanya apakah pihaknya bisa menelusuri siapa pemilik timbunan beras itu, dia tak memungkiri. Namun, Premi tak menyatakan apakah Dinas Sosial DKI Jakarta bakal melakukannya atau tidak.

Poskota TV

"Sepertinya begitu (kepemilikan timbunan beras ditelusuri)," tandasnya. Diketahui, dugaan Korupsi bansos tahun 2020 diduga melibatkan orang-orang lama yang duduk di Perumda Pasar Jaya, PT Food Station,PT Trimedia Imaji Rekso Abadi dan Dinas Sosial Pemprov DKI Jakarta.

Sebelumnya beredar viral dugaan korupsi program bantuan sosial (bansos) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tahun 2020 senilai Rp 2,85 triliun Dugaan korupsi bansos ini diungkap akun Twitter @kurawa pada 9 Januari 2023 lalu. (Aldi)
 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT